URnews

20 Pasien di Jatim Meninggal Akibat DBD, Dinkes Jatim: Belum KLB

Nivita Saldyni, Sabtu, 14 Maret 2020 10.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
20 Pasien di Jatim Meninggal Akibat DBD, Dinkes Jatim: Belum KLB
Image: istimewa

Surabaya - Junlah kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Timur meningkat. Dari yang sebelumnya tercatat 15 pasien, kini 20 pasien DBD meninggal per 13 Maret 2020.

"Per hari ini (13/3/2020) tercatat ada 2.016 kasus DBD dengan 20 pasien meninggal dunia. Naik dari sebelumnya yang sebanyak 1.766 kasus dengan 15 berujung kematian pada 10 Maret lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Herlin Ferliana di Surabaya, Jumat (13/3/2020).

Menurut data yang dimiliki pihaknya, kasus DBD terbanyak berasal dari Kabupaten Trenggalek.

Di posisi kedua dan ketiga, masing-masing ada Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.

"Kasus demam berdarah paling banyak ada di daerah Trenggalek, kemudian Jember dan Banyuwangi. Daerah lain juga karena merata," pungkasnya.

Ia pun mengaku belum berencana untuk memberlakukan status kejadian luar biasa (KLB) karena banyaknya orang yang meninggal akibat DBD. Sebab, menurutnya angka DBD tahun ini masih di bawah tahun lalu.

"Jadi definisi KLB apabila kasus meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebelumnya ada 10 ribu kasus. Saat ini sudah dua ribu, belum bisa dikatakan KLB," imbuhnya.

Menurutnya, pada tahun 2019 ada total 18.393 kasus dengan 185 berujung kematian. Sementara hingga Maret tahun ini, meski tergolong tinggi dengan 2.016 kasus dan berujung 20 kematian, namun masih di bawah tahun lalu.

"KLB bisa dilihat dari kasus kematian. Kalau tahun lalu pada bulan ini sudah seratusan. Jadi tahun ini meski tinggi, belum bisa dikatakan KLB," tegasnya.

Sebagai antisipasi meningkatnya pasien DBD di Jatim, Dinkes Jatim terus melakukan berbagai upaya, salah satunya lewat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan satu rumah satu jumantik.

Petugas, sarana dan prasarana, serta adekuat fasilitas pelayanan kesehatan di semua wilayah di Jatim juga siap siaga melayani keluhan kesehatan masyarakat.

Namun menurutnya, upaya ini tak akan berjalan lancar jika tak ada peran aktif masyarakat. Untuk itu, Urbanreaders juga punya tugas nih untuk melakukan upaya-upaya antisipasi.

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan di antaranya memakai obat pembasmi nyamuk, mengusap lotion anti-nyamuk, membakar obat nyamuk, atau menabur bubuk abate di wadah yang bisa menjadi sarang nyamuk berkembang biak.

"Kami imbau masyarakat lebih peduli pada lingkungan, dengan membersihkan tempat-tempat kotor dan kumuh, menggalakkan program menguras, mengubur, dan menutup (3M) wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk," tutupnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait