URnews

200 Ribu Anak Lebih Dilecehkan di Gereja Katolik Prancis, Paus Fransiskus Malu

Griska Laras, Kamis, 7 Oktober 2021 13.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
200 Ribu Anak Lebih Dilecehkan di Gereja Katolik Prancis, Paus Fransiskus Malu
Image: Reuters

Vatikan - Paus Fransiskus mengungkapkan rasa malu atas pelecehan seksual anak yang dilakukan para pendeta di Gereja Katolik Prancis.

Pernyataan itu merupakan respons dari laporan investigasi Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE) yang menyebut bahwa lebih dari 215 ribu anak dilecehkan di lingkungan gereja katolik Perancis sejak 1950.

"Saya ingin mengungkapkan kesedihan dan rasa sakit kepada para korban atas trauma yang mereka derita, " kata Paus dalam audiensi mingguan di Vatikan, Rabu (6/10/2021).

"Juga rasa malu kami, rasa malu saya atas ketidakmampuan gereja yang terlalu lama untuk memberikan perhatian pada mereka (korban pelecehan)," lanjutnya.

Paus mendesak para uskup dan pimpinan gereja untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang sehingga gereja bisa menjadi rumah yang aman bagi semua orang.

Dalam laporan yang ditulis Ketua CIASE Jean Marc Sauve, kekerasan seksual di lingkungan gereja sudah berlangsung selama 70 tahun terakhir dan bahkan masih berlanjut sampai sekarang.

Kasus pelecehan seksual paling banyak terjadi antara tahun 1950 hingga 1968. Sebagian besar korbannya adalah anak laki-laki di usia 10-13 tahun.

Dalam laporannya, Sauve mencatat bahwa pelecehan anak di bawah umur di gereja menyumbang 4 persen dari kekerasan seksual di Prancis. Bahkan lebih memungkinkan daripada di sekolah atau di perkemahan musim panas.

Ironisnya, gereja katolik menutup mata terhadap momok tersebut selama bertahun-tahun.

"Menghadapi momok ini, Gereja Katolik melindungi dirinya sendiri sebagai sebuah institusi dan telah menunjukkan ketidakpedulian yang dalam, bahkan kejam selama bertahun-tahun."

"Sika gereja bisa diringkas sebagai salah satu penyembunyian, relativisasi atau bahkan penyangkalan. Pengakuan baru dilakukan baru-baru ini pada 2015 dan bahkan diterima secara tidak setara oleh keuskupan dan lembaga keagamaan," papar Sauve.

Penyidikan ini dilakukan selama bertahun-tahun pada gereja katolik Perancis. Dalam penyidikan itu pihak CIASE menemukan 2500 halaman laporan pelecehan seksual yang dilakukan oleh imam, uskup diakon, dan biarawan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait