3 Alasan UMKM di Indonesia Susah Dapat Dana Pinjaman
Jakarta - Masih banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kesulitan mengajukan dana pinjaman.
Head of Digital Partnership Investree, Danang Kusuma, membeberkan beberapa alasan yang menghambat UMKM mendapat akses kredit. Berikut alasannya.
1. Tidak ada agunan
Menurut Danang, masih ada 63 juta UMKM di Indonesia yang masih unbankable. Hal ini karena banyak UMKM yang tidak memiliki aset, sementara bank biasanya meminta agunan sebagai syarat mengucurkan dana.
"Banyak sekali yang memiliki usaha bagus, tapi tidak memiliki akses finansial. Mungkin sebagian besar dari mereka punya rekening bank, tapi yang tidak mereka punya adalah aset," jelas Danang Kusuma dalam webinar Wellshared, Senin (26/4/2021).
2. Kurangnya penilaian kredit yang kuat
Danang menilai credit scoring yang ada di perbankan atau sektor financial institution saat ini masih memperhitungkan UMKM memilik relasi dengan mereka.
"Misalnya dia harus punya rekening di situ dulu selama 2 tahun untuk bisa dapat akses permodalan, sementara untuk nunggu selama itu ya nggak terkejar karena bisnisnya happening right now," papar Danang.
3. Kurangnya pengetahuan finansial
Masih banyak UMKM yang tidak mengetahui prosedur maupun persyaratan pengajuan pinjaman bank konvensional.
Tidak banyak bank yang memiliki kantor cabang di pedesaan sehingga banyak pelaku UMKM kesulitan mendapat informasi soal layanan kredit mereka.