3 Tips Jitu untuk Womenpreneur yang Ingin Optimalkan Bisnis

Jakarta - Perempuan yang berbisnis masih dianggap sebelah mata. Padahal sama seperti laki-laki, banyak womenpreneur yang juga punya ide fresh dan tak kalah menarik. Namun karena gender bias dan stigma, para womenpreneur sedikit kesulitan mengembangkan bisnis hingga skalanya besar. 

Kebanyakan mereka hanya sampai di level UMKM. Namun itu bukan hal buruk, karena faktanya mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Teten Masduki.

“Saat ini UMKM perempuan merupakan penggerak strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Bahkan mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan dengan persentase sebesar 64,5%," tutur Teten secara virtual dalam acara AKSI Perempuan Awarding Ceremony yang berlangsung di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).

Melihat fakta tersebut, Teten mengapresiasi peran program Akselerasi Bisnis (AKSI) Perempuan yang diadakan Tjufoo dan Stellar Woman. AKSI Perempuan ini sebagai wujud kepedulian dan upaya mendorong kesetaraan peluang dan kesempatan bagi womenpreneur dalam mendapat funding untuk bisnis mereka.

Acara ini sudah berlangsung dari bulan Agustus lalu dan sukses mengumpulkan ribuan womenpreneur untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan mendapat funding yang cukup besar untuk membesarkan bisnis mereka. Dari ribuan womenpreneur, terpilihlah tiga womenpreneur dari berbagai lini usaha, di antaranya bisnis fashion muslimah, bisnis kecantikan, dan bisnis perlengkapan bayi.

Sumber: Tiga womenpreneur yang sukses dapatkan funding dari Program AKSI Perempuan. (Tjufoo)

Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, menilai ketiga bisnis terpilih memiliki potensi kuat untuk menguasai pasar lokal apabila mendapat dukungan yang tepat.

“Sebagai brand aggregator yang fokus pada pasar Indonesia, Tjufoo berharap para womenpreneur terpilih dapat memanfaatkan peluang naik kelas melalui ekosistem dan jaringan kami yang growing. Berbagai kanal pemasaran secara online maupun offline tersedia dalam menjangkau konsumen, maupun jejaring yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan,” kata TJ Tham.