Beautydoozy

5 Alasan Kamu Perlu Beralih ke Green Science, Tren Kecantikan Masa Depan

Kintan Lestari, Kamis, 22 Desember 2022 12.13 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Alasan Kamu Perlu Beralih ke Green Science, Tren Kecantikan Masa Depan
Image: Ilustrasi green science. (Freepik/DCStudio)

Jakarta - Sama seperti industri lainnya, industri kecantikan pasti akan terus berkembang di masa depan. Perkembangan tersebut akan memunculkan tren-tren baru yang jadi hits di kalangan beauty enthusiast. Salah satu tren yang diprediksi akan jadi hits di masa depan adalah Green Science.

Sejak beberapa tahun belakangan sudah banyak orang aware akan masalah lingkungan dan dampak dari perubahan iklim yang terjadi. Mereka pun mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan, termasuk dalam urusan kecantikan. 

Hal itu ditandai dengan muncul fenomena ‘conscious beauty’, yaitu fenomena ketika konsumen memiliki kesadaran yang semakin tinggi untuk memilih produk yang telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan proses produksi, distribusi, sampai dengan pengelolaan limbah yang tidak merusak alam.

Selain di pihak konsumen, pihak brand rupanya juga sudah mulai menerapkan konsep Green Science dalam produknya. Garnier contohnya.

Lewat event internasional bertajuk 'Greener Never Stops' yang diselenggarakan di Paris pada awal Desember lalu, Garnier memaparkan serangkaian fakta dan progress untuk mengedukasi dan mengajak lebih banyak masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih produk kecantikan yang tidak hanya berkualitas, namun tetap menjaga kelestarian bumi.

Agung Panditanegara selaku Brand General Manager Garnier Indonesia mengungkap pihak brand telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke hilir untuk memastikan keberlanjutan dari setiap lini produksi.

“Salah satu pengembangan kami adalah dengan mengedepankan Green Science dalam inovasi produk, melalui Green Science, Garnier ingin memberikan konsumen sebuah pilihan bijak dengan menjawab dua kebutuhan secara sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang telah teruji secara klinis melalui penelitian sains dapat memberikan hasil yang maksimal ketika digunakan,” ucap Agung.

1671683727-Instalasi-Garnier.jpgSumber: Instalasi Garnier di acara 'Greener Never Stops' di Paris. (Dok. Garnier)

Ada 5 hal yang menjadi fokus utama Green Science dalam menciptakan produk dengan efikasi maksimal namun meminimalisir kerusakan lingkungan, yaitu sebagai berikut:

1. Menggunakan Bahan Aktif Alami yang Sudah Berdasarkan Penelitian

Pada tahun 2021 jumlah formula Garnier yang mengandung bahan aktifseperti Vitamin Cg dan Hyaluronic Acid yang diperoleh melalui proses Green Science terus meningkat, sehingga akan bekerja maksimal mengatasi permasalahan kulit, seperti kulit kusam dan kering.

2. Menggunakan Bahan Bio-based Formula atau Berasal dari Mineral yang Melimpah

Sejak tahun 2016, Garnier terus berupaya menghadirkan produk yang menggunakan bio-based formula karena tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen atas produk dengan hasil yang maksimal, tetapi juga membantu menghemat penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.

3. Menggunakan Formula Berbahan Dasar Vegan dan Tersertifikasi Cruelty Free

Dengan penggunaan bahan dasar Vegan, Garnier menghadirkan formula yang aman untuk digunakan dan ikut membantu kelestarian lingkungan juga menghindari eksploitasi terhadap hewan. Seluruh produk Garnier telah mendapat persetujuan resmi oleh Cruelty Free International melalui program Leaping Bunny.

4. Menciptakan Produk yang Berkontribusi Mengurangi Penggunaan Air

Sejak tahun 2019 sampai 2021, Garnier berhasil mengurangi 13% penggunaan air untuk membantu menyelesaikan permasalahan krisis air di dunia.

5. Meminimalisir Kerusakan Lingkungan dalam Proses Produksi

Garnier terus berupaya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan melalui proses produksi yang lebih berkelanjutan salah satunya melalui upaya pengontrolan laboratorium sehingga tidak menghasilkan limbah yang mencemari lautan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait