5 Fakta Benny Wenda dan Deklarasi Papua Barat

Jakarta - Deklarasi pembebasan Papua Barat secara sepihak oleh Benny Wenda sempat membuat heboh jagat maya belum lama ini.
Benny mengumumkan pemerintahan sementara Papua Barat melalui akun Twitter pribadinya, Senin (1/12/2020).
"Today, we announce the formation of our Provisional Government of #WestPapua. From today, December 1, 2020, we begin implementing our own constitution and reclaiming our sovereign land."
Deklarasi tersebut disampaikan bertepatan dengan momen pembebasan Papua Barat dari cengkeraman penjajahan Belanda 1961, yang sering diperingati oleh kelompok pro-OPM (Organisasi Papua Merdeka) sebagai hari kemerdekaan.
Nama Benny Wenda sendiri sudah tak asing di kancah internasional. Dia lantang membawa isu-isu kemerdekaan Papua Barat di forum internasional.
Berikut sederet fakta Benny Wenda dan Deklarasi Papua Barat 1 Desember 2020.
1. Deklarasi untuk mobilisasi massa
Dalam siaran pers ULMWP, deklarasi pembentukan pemerintahan sementara menandai intensifikasi perjuangan melawan penjajahan Indonesia di Papua Barat sejak 1963.
Pemerintahan Sementara dibentuk untuk mencapai referendum dan Papua Barat merdeka sekaligus memobilisasi rakyat Papua Barat untuk mencapai referendum kemerdekaan.
Sumber: Bennywenda.org
"Hari ini kami menghormati dan mengakui semua nenek moyang kami yang berjuang dan mati untuk kami dengan membentuk pemerintahan ke depannya. Menujudkan semangat rakyat Papua Barat, kami siap memimpin negara kami," kata Benny Wenda.
"Seperti yang tercantum dalam konstitusi sementara kami, Republik Papua Barat di masa depan akan menjadi Negara Hijau pertama di dunia."
2. Benny Wenda didaulat sebagai Presiden Sementara
Tak hanya mendeklarasikan pembentukan pemerintahan sementara Papua Barat, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mendaulat Benny Wenda sebagai presiden sementara Papua Barat.
Dengan jabatan ini, Wenda bisa leluasa melakukan diplomasi untuk mendapat dukungan dari negara-negara lain.
Sumber: Bennywenda.org
3. Mengambil alih wilayah Papua Barat
Bersamaan dengan deklarasi pembentukan pemerintah sementara, Benny Wenda juga mengatakan akan mengambil alih wilayah Papua dan tidak akan tunduk lagi pada aturan militer dan konstitusi Indonesia.
"Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendrii dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami. Kami siap mengambil alih wilayah kami dan tidak akan tunduk pada aturan militer Jakarta," ujar Benny dalam keterangan resmi yang diunggah di situs resmi ULMWP.
4. Benny Wenda seorang buronan
Selain menjabat sebagai Ketua ULMWP, Benny Wenda ternyata adalah seornag buronan. Dia diduga kuat sebagai dalang penyerangan beberapa markas polisi di Abepura pada 7 Desember 2000.
Sumber: Bennywenda.org
Pada Juni 2002, Benny Wenda ditangkap Tim Reserse Kepolisian Daerah Papua. Namun pada Oktober, dia melarikan diri dengan membobol sel lapas Abepura. Dibantu aktivis pembebasan Papua Barat lainnya, Benny kabur ke Papua Nugini.
Berkat bantuan LSM Eropa, Benny Wenda melarikan diri ke Inggris dan menetap di sana sampai saat ini.