URnews

5 Fakta Kasus 212 Mart yang Diduga Investasi Bodong

Griska Laras, Rabu, 5 Mei 2021 20.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Fakta Kasus 212 Mart yang Diduga Investasi Bodong
Image: istimewa

Jakarta - Komunitas koperasi 212 Mart dilaporkan ke Polresta Samarinda atas tuduhan penipuan dan penggelapan dana investasi.

Didampingi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Lentera Borneo, sebanyak 13 warga melaporkan kasus penipuan dengan kerugian mencapai Rp 2 miliar tersebut.

Berikut beberapa fakta kasus dugaan investasi bodong 212 Mart.

1. Dibentuk dari aksi 212

212 Mart merupakan gerai ritel berbasis syariah yang terbentuk pada 20 Januari 2017. Swalayan ini dibentuk oleh beberapa alumni massa aksi damai 212 yang digelar empat tahun silam.

2. Swalayan dengan konsep koperasi

Sejak awal dibentuk, 212 Mart merupakan swalayan dengan konsep koperasi syariah yang menyasar UMKM.

Produk yang dijual di 212 Mart bermacam jenisnya, mulai dari bahan makanan pokok, alat tulis, hingga peralatan rumah tangga.
 
3. Modus lewat WhatApp

Modus penipuan investasi 212 Mart dilakukan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dengan mengajak masyarakat berinvestasi untuk membangun toko swalayan. Besaran dana yang dikumpulkan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta.

Setelah dana terkumpul hingga Rp 2 miliar, barulah dibangun 3 gerai 212 Mart di sejumlah daerah di Kalimantan Timur.  

 4. Curiga sejak tahun 2020

Kecurigaan para investor pada pengelola 212 Mart bermula pada tahun 2020. Saat itu sejumlah gerai mulai tutup dan tagihan tidak terbayar. Bahkan laporan keuangan pun dibuat secara asal-asalan.

5. Sebanyak 600 orang jadi korban

Dilaporkan ada 600 orang yang menjadi korban investasi bodong 212 dengan total kerugian mencapai Rp 2 miliar. Mereka melaporkan kasus tersebut didampingi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Lentera Borneo. Sampai saat ini polisi masih terus menyelidiki dugaan kasus investasi bodong tersebut. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait