URnews

Sepak Terjang Karier Bahlil Lahadalia, dari Sopir hingga Jadi Menteri Investasi

Shelly Lisdya, Kamis, 29 April 2021 10.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sepak Terjang Karier Bahlil Lahadalia, dari Sopir hingga Jadi Menteri Investasi
Image: Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (Setkab)

Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Rabu (28/04/2021) sore di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 72/P Tahun 2021 yang ditetapkan di Jakarta, pada 28 April 2021, tentang Pembentukan dan Pengubahan Kementerian serta Pengangkatan beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

“Peran dari Kementerian Investasi nantinya akan menjadi key point untuk bagaimana menghubungkan atau menyinergikan, baik investasi dari luar maupun dari dalam negeri, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, agar kemudian ini menjadi satu pintu,” ungkapnya pasca dilantik.

Lantas, bagaimana sepak terjang karier Bahlil? Berikut informasinya yang telah dirangkum Urbanasia.

Bahlil dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor usaha, yakni perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.

Namun, sebelumnya, Bahlil merupakan anak dari keluarga yang terbilang sederhana karena sang ayah merupakan buruh kuli dan ibunya merupakan tukang cuci.

Pria kelahiran Maluku Tengah ini, kala masih duduk di sekolah dasar sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, ia pun menjadi kondektur, dan saat SMA, ia menjadi sopir angkot secara paruh waktu. 

Kendati demikian, Bahlil tetap menunjukkan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS. Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Selama kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, Bahlil pun terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. 

Karier Bahlil semakin terlihat, setelah ia melihat peluang sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia pun menjadikan peluang untuk membuka usahanya. 

Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company, dan menjabat sebagai Menteri Investasi BKPM.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait