URnews

5 Penggali Makam COVID-19 di Sidoarjo Bakal Dapat Bonus Rp 1,2 M

Nivita Saldyni, Senin, 5 Juli 2021 09.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Penggali Makam COVID-19 di Sidoarjo Bakal Dapat Bonus Rp 1,2 M
Image: Para penggali makam COVID-19 di TPU Delta Praloyo di Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jawa Timur. (Dok. Humas Pemkab Sidoarjo)

Sidoarjo - Sebanyak lima orang penggali makam di TPU Delta Praloyo, Sidoarjo, Jawa Timur baru saja dapat kabar bahagia. Pasalnya, Bupati Sidoarjo Achmad Muhdlor Ali menyebut pihaknya bakal memberikan insentif kepada kelima penggali makam tersebut dengan total Rp 1,2 miliar.

Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengatakan, bonus akan diberikan melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman Sidoarjo. Kabarnya, bonus yang telah dinanti-nanti para penggali kubur sejak tujuh bulan lalu itu bakal cair pada hari ini, Senin (5/7/2021).

"Untuk gaji bulanan sudah rutin diberikan kepada lima orang tersebut, tinggal insentifnya saja. Perkiraan total insentifnya sekitar 1,2 miliar rupiah. Nanti kami hitung lagi dan segera kami transfer ke rekening masing-masing," kata Gus Muhdlor kepada wartawan, Minggu (4/7/2021) lalu.

"Rencananya bonus tersebut akan ditransfer ke rekening masing-masing, pada hari Senin," imbuhnya.

Gus Muhdlor menyebut, bonus Rp 1,2 miliar itu nantinya akan dibagi secara merata untuk lima orang penggali makam. Sebelumnya, pada Sabtu (3/7/2021) lalu, Gus Muhdlor sempat membantah isu para penggali makam COVID-19 di wilayahnya belum terima gaji.

"Para penggali makam sudah mendapatkan haknya dengan menerima gaji rutin setiap bulan," katanya. 

Ia pun menjelaskan bahwa yang hingga kini belum diterima adalah bonus alias insentif. Gus Muhdlor menjelaskan hal itu terjadi karena adanya masa transisi kebijakan dari era sebelum Gus Muhdlor menjabat.

"Insentif tersebut jumlahnya cukup besar setiap orangnya mendapatkan Rp 1 juta setiap satu lubang makam. Sedangkan jumlah tim penggali makam ada lima orang. Jadi anggaran yang dikeluarkan Pemkab setiap makam Rp 5 juta rupiah. Total lebih dari 300 galian makam yang belum terbayarkan insentifnya," jelasnya.

Untuk itu, ia mengaku pihaknya bakal mengevaluasi tingginya nilai insentif penggali makam tersebut. Sebab jika dibanding dengan tenaga kesehatan, jumlah insentif penggali makam lebih tinggi.

Ia pun sadar bahwa tugas penggali makam COVID-19 tidak ringan, penuh resiko seperti halnya para tenaga kesehatan di rumah sakit COVID-19. Namun ia tetap meminta pengertian para penggali makam jika nanti ada perubahan insentif yang akan diterima. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait