URnews

5 Ribu Anak di Jatim Yatim Piatu Akibat COVID-19

Nivita Saldyni, Jumat, 6 Agustus 2021 19.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Ribu Anak di Jatim Yatim Piatu Akibat COVID-19
Image: Arist Merdeka Sirait. Sumber: IG @komnasanak

Surabaya - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, menyebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait banyaknya jumlah anak di Jatim yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal karena COVID-19.

"Kami akan berkoordinasi dengan Ibu Gubernur (Khofifah) dan masyarakat yang ada sekarang supaya masing-masing daerah dari 5.000 itu, betul-betul (terdata) berapa yang perlu diintervensi," kata Arist di Surabaya, Jumat (6/8/2021).

Apalagi menurutnya jumlah itu tidak sedikit. Hal ini kemudian menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pihaknya karena kasus serupa lebih dulu terjadi di India yang mendapat serangan virus Corona varian Delta.

"Para aktivis-aktivis di India menyatakan supaya hati-hati karena varian baru itu mengakibatkan 3 juta anak di India menjadi yatim piatu," ungkap Arist.

“Kekhawatiran itu terjadi, peringatan kawan-kawan di India juga terjadi. Maka sekarang ini 5.000 anak di Jawa Timur ini kehilangan pengasuhan. Bukan angka yang kecil 5.000 itu," imbuhnya.

Inilah yang menurutnya harus menjadi perhatian bersama. Sebab jika tidak, ribuan anak ini dikhawatirkan akan menjadi korban dari berbagai kekerasan.

"Jadi ini adalah salah satu yang perlu disikapi karena masa depan anak-anak yang yatim piatu itu akan berdampak menjadi korban trafficking, adopsi ilegal, bisa juga menjadi korban eksploitasi ekonomi. Jadi dampak yatim piatu yang 5.000 (anak) itu kalau pola pengasuhannya tidak jelas maka dia akan rentan jadi korban-korban kekerasan," jelasnya.

Sehingga menurutnya bukan hanya bantuan sosial berupa uang yang patut diberikan kepada anak-anak tersebut, tapi juga harus disiapkan upaya alternatif terkait pola pengasuhan mereka.

"Bukan saja memberikan bantuan sosial berupa uang, pemerintah juga harus menyiapkan alternatif pengasuhan bagi mereka. Kemudian memberikan bantuan sosial spesifik untuk anak-anak yang mengalami isoman dan mungkin ditinggalkan oleh saudara-saudaranya," pungkasnya.

Sebagai informasi, pada Selasa (3/8/2021) lalu, Kepala DP3AK Jatim mengungkap ada sekitar 5.000 anak yang diperkirakan menjadi yatim piatu karena kedua orangtua mereka meninggal akibat terinfeksi COVID-19. Tepatnya 5.082 anak dengan asumsi seperempat jumlah penduduk Jatim anak usia 0-18 tahun.

Namun pendata 'by name by addres' masih berjalan. Sehingga harapannya akan didapatkan jumlah anak dengan orangtua meninggal karena COVID-19 yang pasti dan bisa dilakukan penanganan yang tepat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait