URguide

5 Tips Atasi 'Awkward Silence Moment'

Alfian Muntahanatul Ulya, Kamis, 8 Desember 2022 14.34 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Tips Atasi 'Awkward Silence Moment'
Image: Ilustrasi Awkward Silence (Pexels)

Jakarta - Pernah nggak kamu mengalami momen 'awkward silence'? Kayak tiba-tiba suasana hening tapi canggung dan itu bikin nggak nyaman dalam suatu percakapan atau interaksi.

Tapi tahu nggak kalau momen jeda sementara itu bisa baik atau buruk tergantung pada situasinya? Bahkan awkward silence juga bisa menjadi taktik untuk negosiasi.

Melansir Science of People, Kamis (8/12/2022), jeda yang ideal dalam percakapan adalah seperempat hingga setengah detik. Itu adalah waktu yang cukup untuk menarik napas, dan keheningan itu bisa berubah jadi canggung saat lebih dari empat detik.

Menurut ilmuwan sosial, Ty Tashiro dalam bukunya berjudul 'The Science of Why We're Socially Awkward and Why That's Awesome' menjelaskan bahwa saat seseorang mengalami keheningan itu, amigdala mulai membunyikan alarm. 

Apa itu amigdala? Amigdala adalah bagian otak yang sama, yang bertanggung jawab atas respons melawan atau lari dari sebuah situasi yang berlangsung lama dan nggak nyaman.

Inilah sebabnya mengapa kamu atau seseorang bakal merasa nggak nyaman saat terjebak dalam momen awkward silence suatu obrolan. Nah untuk mengatasinya, yuk simak tips berikut ini.

1. Puji Lawan Bicara, Lalu Ikuti dengan Pertanyaan

Pujian sederhana bisa membantu obrolan beralih ke nada yang ramah dan positif. Bingung bagaimana memulainya? Kamu bisa meniru contoh berikut ini, Urbanreaders.

Misalnya, saat ada jeda yang lama, kamu bisa membuka kembali interaksi dengan berkata 'ngomong-ngomong, aku suka anting-antingmu. Di mana kamu membelinya?'.

2. Pancing agar Lawan Bicara Mau Bercerita

Tips yang satu ini memang cukup tricky, kamu harus pintar-pintar memilih pertanyaan yang bisa memancing lawan bicaramu mau bercerita panjang lebar tanpa ia sadari. Jadi pertanyaan itu akan secara natural mendapat respons jawaban yang bisa mengarahkan ke pertanyaan lanjutan.

Sebagai contoh, kamu bisa mengajukan pertanyaan seperti 'Kamu keren banget bisa main piano, gimana kamu memulainya?'. Nah lawan bicaramu nantinya bakal secara sadar atau nggak menceritakan kisahnya dari awal hingga akhir, yang bisa kamu gunakan untuk mencari topik obrolan selanjutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait