URnews

6 Fakta Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Nivita Saldyni, Minggu, 25 April 2021 13.46 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Fakta Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Image: Kapal selam KRI Nanggala-402. Sumber: Antara

Jakarta - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari akhirnya dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021). Namun hingga saat ini, keberadaan kapal selam tersebut belum ditemukan. 

Berikut Urbanasia rangkum sederet fakta tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang hingga kini masih dalam pencarian.

1. KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam Setelah 72 Jam Pencarian

1619332736-Konpers-Nanggala-23-April.jpgSumber: Konferensi pers terkait KRI Nanggala-402. Sumber: Twitter @Puspen_TNI

Seperti yang Urbanasia beritakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (24/1/2021) dini hari. Kapal buatan Jerman ini dinyatakan hilang usai melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan selat Bali.

Saat hilang, kapal buatan tahun 1982 itu membawa 53 orang awak. Pencarian pun pangsung dilakukan dengan menerjunkan tim gabungan di sejumlah titik di perairan utara Celukan Bawang.

Kemudian setelah 72 pencarian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menaikkan fasenya dari submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam) pada Sabtu (24/4/2021).

"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya proses pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," katanya saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu lalu.

2. Sejumlah Temuan Jadi Bukti Otentik KRI Nanggala-402 Tenggelam

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan ada sejumlah barang bukti otentik tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang ditemukan selama proses pencarian.

"Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata KSAL Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Bukti otentik yang ditemukan yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.

“Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada freshroom," imbuhnya.

3. Bukan Ledakan, TNI Sebut Kapal Tenggelam Karena Retakan Besar

1619332751-konpers-Nanggala-24-April.jpgSumber: Konferensi pers terkait KRI Nanggala-402. Sumber: Twitter @Puspen_TNI

Yudo menegaskan bahwa tidak ada ledakan dari kapal selam KRI Nanggala-402. Namun tenggelamnya kapal ini diduga kuat karena adanya retakn besar.

"Retakan, bukan ledakan. Kalau ledakan ambyar semua," kata Yudo.

Hal ini dijelaskan dengan ditemukannya sejumlah bukti otentik seperti yang Urbanasia sebutkan di atas. 

"Barang-barang ini terbukti keluar di mana sebenarnya ada di dalam. Apalagi yang pelurus torpedo keluar berarti terjadi keretakan yang besar," jelasnya.

“Kalau ledakan pasti terdengar di sonar,” imbuhnya.

4. Terdeteksi di Kedalaman 850 meter

KRI Nanggala-402 terdeteksi berada di kedalaman 700 hingga 850 meter. Hal ini menjadi kesulitan tim untuk menemukan kapal tersebut karena risiko yang cukup tinggi.

"Kedalaman yang kami deteksi ada pada kedalaman 850 meter. Jadi sangat riskan dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi untuk ROV (Remotely Operated Vehicle) dan pengangkatan nantinya," jelas Yudo saat konferensi pers.

Kendati demikian, tim gabungan masih terus berusaha untuk menemukan dan mengevakuasi kapal,m. Bahkan tim juga tengah bersiap melakukan evakuasi medis jika nantinya ada awak kapal selam yang ditemukan selamat.

"Pada fase ini kami siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang masih kemungkianan ada yang selamat. Anggota yang selamat akan kami evakuasi, baik ke Surabaya atau ke Banyuwangi," jelasnya.

5. Cadangan Oksigen Bisa Bertahan Lima Hari Jika Tak Ada Blackout

1619332759-konpers-Nanggala-hilang.jpgSumber: Konferensi pers terkait KRI Nanggala-402. Sumber: Twitter @Puspen_TNI

Yudo menjelaskan status cadangan oksigen bakal bertahan sampai lima hari jika kondisi kelistrikan kapal masih menyala. Namun jika blackout, maka cadangan oksigen berarti sudah habis karena telah melewati batas 72 jam sejak dinyatakan hilang.

"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kami tidak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," kata Yudo.

Sehingga ia pun tak bisa menduga-duga bagaimana kondisi para awak KRI Nanggala-402 saat ini. Apalagi saat masuk air pada Rabu dini hari lalu, Yudo menyatakan lampunya masih menyala.

Hal ini membuat TNI optimis dan percaya seluruh awak kapal akan menerapkan hemat oksigen selama tenggelam. Oleh sebab itu upaya pencarian pun terus dilakukan dan belum ada batasan.

6. Pencarian Libatkan 21 KRI dan Bantuan Dari Negara Sahabat

Sebanyak 21 KRI milih TNI diterjunkan dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Bahkan pencarian juga melibatkan sejumlah negara sahabat seperti Singapura, Malaysia, Amerik Serikat, Australia dan India.

"Dari 21 KRI yang kerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 salah satunya adalah kapal selam KRI Alugoro-405. Selain 21 KRI yang melakukan pencarian TNI juga dibantu beberapa kapal dari Polri dan Basarnas," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, Jumat (23/4/2021) lalu.

Sementara beberapa kapal bantuan dari negara sahabat di antaranya MV Swift Rescue (Singapura), MV Mega Bhakti (Malaysia), HMAS Ballarat dan HMAS Sirius (Australia), serta SCI Sabarmati (India).

Sementara itu, Yudo dalam konferensi pers Sabtu lalu juga menambahkan bahwa peralatan dari negara sahabat ini dimanfaatkan dengan maksimal, seperti peralatan dari Australia yang disiagakan untuk mendeteksi pergerakan bawah air.

"Dari Australia ini juga ditempatkan dekat, mereka memiliki kemampuan untuk deteksi bawah air. Namun hanya menemukan kontak sonar saja, ditindaklanjuti oleh KRI Rigel," ujar dia.

TNI menerjunkan KRI Rigel-933 yang memiliki kemampuan sonar bawah laut untuk memastikan temuan KRI Rimau tersebut.

Yap, pencarian KRI Nanggala-402 kini difokuskan pada area ditemukannya tumpahan minyak dan deteksi benda bermagnet tinggi yang ditemukan KRI Rimau-724 beberapa waktu lalu. TNI pun menunggu KRI Rigel-933 yang kemarin sedang merapat menuju lokasi pencarian.

Harapannya, keberadaan kpal selam Nanggala dan awaknya bisa segera mendapatkan titik terang. Nantinya Panglima TNI bersama Kapolri akan menyaksikan proses pencarian yang dilakukan oleh KRI Rigel. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait