URnews

63 Kelurahan Nol Kasus, Ini Rahasia Pemkot Surabaya Tangani COVID-19

Nivita Saldyni, Kamis, 22 Oktober 2020 14.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
63 Kelurahan Nol Kasus, Ini Rahasia Pemkot Surabaya Tangani COVID-19
Image: Tim COVID-19 Hunter Surabaya melakukan tes swab kepada pelanggar protokol kesehatan. (Dinkes Surabaya)

Surabaya - Kasus COVID-19 di Kota Pahlawan tampaknya semakin terkendali. Sebab, hingga 21 Oktober 2020, Pemkot Surabaya menyatakan telah ada 63 kelurahan di wilayahnya yang sudah nol kasus COVID-19.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Surabaya Febriadhitya Prajatara mengungkapkan pencapaian ini berhasil diraih berkat berbagai upaya yang telah dilakukan.

Mulai dari menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) hingga ke lingkungan RT/RW secara intensif dan berkelanjutan.

"Kami juga terus menjamin masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan tetap patuh malaksanakan 3C (menghindari close room, close distancing, crowded) dengan mengikutsertakan peran serta lintas sektor di antaranya yakni Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas,” kata Febriadhitya Prajatara, Kamis (22/10/2020).

Hal ini juga dibarengi dengan tes swab yang semakin masif, terutama pada warga yang memiliki angka resiko terkonfirmasi lebih tinggi. Pihaknya juga memastikan melakukan koordinasi di seluruh puskesmas untuk mempermudah pemantauan.

“Kemudian, mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan. Terutama warga yang baru pulang dari berpergian atau warga luar kota yang menginap di Surabaya," jelasnya.

Sementara itu diakui Febri bahwa hingga saat ini peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo juga terus dimaksimalkan.

“Tentu dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap warga yang dikarantina atau isolasi mandiri,” imbuhnya.

Nah, fasilitas sarana isolasi berupa Hotel Asrama Haji (HAH) bagi pasien yang terkonfirmasi Orang Tanpa Gejala (OTG) juga masih tersedia. Fasilitas ini, kata Febri, menjadi salah satu upaya untuk menurunkan risiko penularan di masyarakat.

“Terakhir, melibatkan peran aktif Karang Taruna, PKK, Remas dan organisasi kemasyarakatan untuk menerapkan Program Sehat Mandiri, Bebas dari COVID-19 berbasis keluarga,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait