7 Tanda Kamu Punya Kecerdasan Emosional

Jakarta - Secara umum, seseorang akan dibilang cerdas kalau memiliki prestasi akademik yang membanggakan. Namun, kemahiran dalam hal lain sudah banyak dibahas oleh para ahli sebagai bentuk kecerdasan yang patut dipertimbangkan sebagai kualitas diri seseorang. Salah satunya adalah kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional atau emotional intelligence adalah kualitas positif yang ada pada diri manusia yang dapat memengaruhi cara kamu mengelola emosi, berperilaku, menghadapi kompleksitas sosial, membuat keputusan, dan bersikap positif pada hal-hal yang kurang menyenangkan.

Kecerdasan emosional tidak bisa dilihat dan dinilai sejelas dan segamblang kecerdasan intelektual. Meski begitu, tidak berarti tipe kecerdasan ini tak terdeteksi, guys. Berikut beberapa tanda kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang. Yuk, cek apakah kamu memiliki semuanya?

1. Dapat Mendeskripsikan Perasaan dengan Detail dan Spesifik

Sumber: Freepik

Salah satu tanda penting bahwa kamu memiliki kecerdasan emosional, berawal dari diri kamu sendiri, guys. Saat mengalami perubahan emosi, kamu bisa menggambarkan perasaanmu dengan tepat, seperti ‘aku merasa marah, kecewa, terluka, tertekan,’ dan lain-lain.

Mengetahui dengan tepat apa yang kamu rasakan, akan membantumu bertindak dengan tepat pula. Sebaliknya, mendeskripsikan perasaan dengan kurang spesifik seperti ‘perasaanku sedang buruk’, cenderung melahirkan tindakan dan keputusan yang tidak tepat dan tidak rasional.

2. Tahu Kelebihan dan Kekurangan Diri

Sumber: Freepik

Orang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya juga sangat mengenal kepribadiannya dengan baik. Hal ini termasuk mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya.

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, kamu juga bisa tahu caranya untuk meraih kesuksesan, tak hanya dalam bidang kehidupan, namun juga dalam berhubungan dengan orang lain.

Dengan memiliki kecerdasan emosional, kamu dapat berfokus pada kelebihan yang dimiliki dan mengolah kelemahan diri dengan menahan emosi atau tindakan-tindakan yang tidak baik.

3. Memiliki Kontrol Diri yang Kuat

Sumber: Freepik

Kecerdasan emosional memiliki hubungan erat dengan kemampuan mengontrol diri. Kontrol diri yang kuat akan menjauhkan kamu dari pengaruh buruk lingkungan pergaulan.

Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi tahu kapan untuk mengatakan ‘tidak’ dan kapan untuk menerima tawaran orang lain. Orang yang memiliki kontrol diri yang kuat cenderung lebih mudah terhindar dari stres, frustasi, kelelahan, bahkan depresi. 

4. Punya Empati yang Besar

Sumber: Freepik

Empati atau rasa peduli yang besar terhadap orang lain dan lingkungan sekitar adalah salah satu wujud kecerdasan emosional. Orang yang memiliki empati akan dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain dan mampu menempatkan diri di posisi orang lain yang mengalami kesulitan.

5. Nggak Baperan

Sumber: Freepik

Kamu gampang marah, sensi, dan baperan? Faktanya, orang-orang dengan kecerdasan emosional adalah mereka yang tidak mudah tersinggung, loh guys.

Hal ini karena kecerdasan emosional bakal bikin kamu memiliki pertahanan yang kuat terhadap perilaku buruk dari orang lain. Saat menghadapi orang lain yang bersikap buruk, kamu bisa mengelola emosimu dengan baik dan tidak terpengaruh pada perilaku orang lain di sekitarmu.

6. Nggak Gampang Nge-Judge

Sumber: Freepik

Kecerdasan emosional juga terlihat dari kebiasaan memahami orang lain. Sikap seperti ini bikin kamu nggak gampang nge-judge orang lain.

Menghadapi sesuatu yang di luar kebiasaan, kamu akan coba untuk memahami dulu alasan di baliknya, sebelum kamu membuat kesimpulan. Kamu juga bisa ‘membaca’ perasaannya dari sikap dan tingkah laku orang tersebut.

7. Sadar Bahwa Segala Sesuatu Tidaklah Sempurna

Sumber: Freepik

Orang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya sadar bahwa di dunia ini tidak mungkin untuk mendapatkan kesempurnaan.

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang membuat seluruh cerita kehidupan ini dinamis. Orang yang memiliki kecerdasan emosional nggak gampang menjadi frustasi atau depresi saat menghadapi kenyataan bahwa hidupnya tidak sempurna.