URsport

8 Pebulutangkis yang Terlibat Pengaturan Skor, Bukan Atlet PBSI

Rezki Maulana, Jumat, 8 Januari 2021 20.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
8 Pebulutangkis yang Terlibat Pengaturan Skor, Bukan Atlet PBSI
Image: 8 pebulutangkis yang diskors BWF. (Ilustrasi - Huzaifa Niazi/Pixabay)

Jakarta - Muncul delapan nama pebulutangkis yang terlibat pengaturan skor. Tapi, PBSI memastikan tak satupun merupakan atlet binaan mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menjatuhkan sanksi berat kepada delapan pebulutangkis Indonesia yang terlibat pengaturan skor pada Januari 2020.

Hukuman ini dijatuhkan setelah melalui proses investigasi selama setahun penuh. Dari delapan pebulutangkis yang bersalah, ada tiga yang paling berat hukumannya, dilarang terlibat dalam kegiatan bulutangkis seumur hidupnya.

Sementara itu, lima pemain lainnya mendapat hukuman sekitar 6 sampai 12 tahun dan denda masing-masing 3.000 dolar AS hingga 12.000 dolar AS. Berita ini tentunya mengejutkan mengingat bulutangkis adalah olahraga andalan Indonesia di kancah dunia.

Ini sudah pasti mencoreng wajah PBSI sebagai induk olahraga tersebut. Tak lama setelah sanksi itu turun, PBSI memastikan bahwa kedelapan atlet itu bukan anggota pelatnas dan tidak akan bertanggung jawab atas hukuman yang diberikan.

Kalau PBSI mungkin bisa saya wakili (dalam memberi pernyataan). Intinya kami mengutuk keras adanya dugaan ilegal. Meskipun mereka semua yang diduga terlibat tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas," ujar Ketua bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy kepada media.

"Tidak, tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas. Sudah saya cek maupun yang dulu atau sekarang," sambungnya.

Setelah itu muncul daftar delapan nama pebulutangkis Indonesia yang disanksi oleh BWF dan memang bukan atlet top yang selama ini berkiprah. Mereka semua bisa naik banding ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga) sampai 21 Januari. Berikut daftarnya!

1. Hendra Tandjaya
2. Ivandi Danang
3. Androw Yunanto
4. Sekartaji Putri
5. Mia Mawarti
6. Fadilla Afni
7. Aditiya Dwiantoro
8. Agripinna Prima Rahmanto Putra

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait