8 Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia, Unik dan Menarik!

Sebagai salah satu momen besar, bulan puasa atau bulan Ramadan memiliki tempat istimewa di hati umat Islam khususnya. Bulan sebelum Idul Fitri ini selalu disambut dengan berbagai tradisi untuk memeriahkan bulan penuh ampunan ini.
Di berbagai daerah di Indonesia, Ramadan diramaikan dengan sejumlah aktivitas yang unik dan menarik. Kegiatan ini menjadi tradisi turun temurun yang melekat pada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, guys.
Nah, untuk mengenal lebih dalam berbagai tradisi unik jelang Ramadan, yuk simak rangkuman dari Urbanasia berikut ini!
- Punggahan di Sumatra Utara
Sumber: Punggahan. Sumber: Instagram @surianto2126
Kata punggahan berarti naik dalam bahasa setempat. Seperti namanya, tradisi ini memiliki makna filosofis yaitu menaikkan derajat manusia. Saat menjalankan kewajiban agama di bulan Ramadan, umat Islam diharapkan dapat menjadi lebih baik dengan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Untuk merayakan tradisi ini, masyarakat biasanya berkumpul di masjid dan menikmati berbagai sajian khas Sumatra Utara. Masyarakat juga menyembelih kerbau atau lembu pada masa menjelang hari pertama Ramadan. Selain melestarikan tradisi nenek moyang, kegiatan ini juga diharapkan dapat merekatkan tali silaturahmi antarumat.
- Meugang di Aceh
Sumber: Meugang. Sumber: Instagram @alya-hafiz
Agak mirip dengan tradisi punggahan, tradisi meugang atau makmeugang juga dilakukan dengan berpesta dan menyembelih sapi, kambing, ayam, atau bebek. Masyarakat setempat akan memasaknya dan membawa ke masjid untuk dinikmati bersama-sama kerabat dan tetangga. Tradisi ini biasanya dilakukan sehari sebelum bulan Ramadan tiba. Selain itu, masyarakat Aceh juga melakukan tradisi meugang pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.
- Malamang di Sumatra Barat
Sumber: Malamang. Sumber: instagram @ilacitra
Masih dari Pulau Sumatra, masyarakat Sumatra Barat menggelar tradisi malamang, atau memasak lemang, yaitu makanan yang terbuat dari beras ketan putih dan santan. Cara memasaknya pun unik, yaitu dengan cara dimasukkan ke dalam bambu. Tradisi ini bertujuan sebagai sarana berkumpul dan mempererat tali silaturahmi sembari menyambut datangnya bulan Ramadan.
- Nyadran di Jawa
Sumber: Nyadran. Sumber: Instagram @wonderfulsoloraya
Nyadran atau Ruwahan adalah tradisi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta, dalam menyambut Ramadan. Kata nyadran sendiri konon berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha, yang berarti keyakinan. Dalam tradisi ini, masyarakat biasanya akan melakukan ziarah ke makam leluhur, membersihkan makam, tabur bunga, serta menggelar kenduri selamatan. Nyadran adalah hasil akulturasi budaya Jawa dengan Islam, yang dilakukan pada bulan Ruwah, atau satu bulan sebelum dimulainya puasa. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati leluhur dan mendoakan mereka yang sudah tiada.
- Suru Maca di Sulawesi Selatan
Sumber: Ilustrasi membaca alquran (Pixabay/mucahityildiz)
Tradisi mendoakan leluhur sebelum memasuki bulan puasa juga dilakukan oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Tradisi yang disebut dengan Suru Maca ini dilakukan tepat sepekan sebelum bulan suci Ramadan. Masyarakat akan menyajikan beragam kuliner khas suku Bugis-Makassar yang disajikan secara lesehan, maupun diletakkan di atas tempat tidur. Ulama atau tokoh agama akan membaca doa dan ayat-ayat Al-Qur'an. Setelah itu, keluarga dapat menyantap makanan seperti opor ayam, ayam goreng, dan nasi ketan putih dan ketan hitam.
- Padusan di Jawa
Sumber: Padusan. Sumber: Instagram @soloculinery
Selain nyadran, di Jawa juga terdapat tradisi padusan untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini dilakukan dengan membersihkan atau menyucikan diri di sungai, pantai, maupun mata air, agar memasuki bulan Ramadan dengan bersih. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi padusan tak hanya dilakukan di sumber air alami, namun juga di kolam renang atau pemandian umum.
- Nyorog di Betawi
Sumber: Stok ikan bandeng di pasar Gudang Lelang. (ANTARA)
Nyorog adalah tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan dengan membagikan makanan seperti ikan bandeng, masakan daging, dan sayur gabus pucung pada sanak saudara dan tetangga. Selain untuk memeriahkan Ramadan, tradisi ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi.
- Megibung di Bali
Sumber: Megibung. Sumber: Instagram @st.balun
Sebagai salah satu pulau dengan mayoritas pemeluk agama Hindu, tradisi Ramadan juga dilakukan di Pulau Dewata loh, guys. Megibung merupakan tradisi warga Karangasem, Bali, yang dilakukan dengan berkumpul dan duduk bersila membentuk lingkaran. Di tengah-tengah mereka telah tersedia nasi beserta lauk pauk yang tertata rapi di atas sebuah nampan. Tradisi ini juga bermakna untuk menjalin silaturahmi di antara umat muslim di Bali khususnya.