URguide

8 Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia, Unik dan Menarik!

Itha Prabandhani, Senin, 12 April 2021 18.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
8 Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia, Unik dan Menarik!
Image: Ilustrasi Ramadan. (Pixabay)

Sebagai salah satu momen besar, bulan puasa atau bulan Ramadan memiliki tempat istimewa di hati umat Islam khususnya. Bulan sebelum Idul Fitri ini selalu disambut dengan berbagai tradisi untuk memeriahkan bulan penuh ampunan ini.

Di berbagai daerah di Indonesia, Ramadan diramaikan dengan sejumlah aktivitas yang unik dan menarik. Kegiatan ini menjadi tradisi turun temurun yang melekat pada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, guys.

Nah, untuk mengenal lebih dalam berbagai tradisi unik jelang Ramadan, yuk simak rangkuman dari Urbanasia berikut ini!

  • Punggahan di Sumatra Utara

1618225269-Punggahan---IG-@surianto2126.jpgSumber: Punggahan. Sumber: Instagram @surianto2126

Kata punggahan berarti naik dalam bahasa setempat. Seperti namanya, tradisi ini memiliki makna filosofis yaitu menaikkan derajat manusia. Saat menjalankan kewajiban agama di bulan Ramadan, umat Islam diharapkan dapat menjadi lebih baik dengan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Untuk merayakan tradisi ini, masyarakat biasanya berkumpul di masjid dan menikmati berbagai sajian khas Sumatra Utara. Masyarakat juga menyembelih kerbau atau lembu pada masa menjelang hari pertama Ramadan. Selain melestarikan tradisi nenek moyang, kegiatan ini juga diharapkan dapat merekatkan tali silaturahmi antarumat.

  • Meugang di Aceh

1618225236-Meugang---IG-@alya-hafiz.jpgSumber: Meugang. Sumber: Instagram @alya-hafiz

Agak mirip dengan tradisi punggahan, tradisi meugang atau makmeugang juga dilakukan dengan berpesta dan menyembelih sapi, kambing, ayam, atau bebek. Masyarakat setempat akan memasaknya dan membawa ke masjid untuk dinikmati bersama-sama kerabat dan tetangga. Tradisi ini biasanya dilakukan sehari sebelum bulan Ramadan tiba. Selain itu, masyarakat Aceh juga melakukan tradisi meugang pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.

  • Malamang di Sumatra Barat

1618225209-Malamang---IG-@ilacitra.jpgSumber: Malamang. Sumber: instagram @ilacitra

Masih dari Pulau Sumatra, masyarakat Sumatra Barat menggelar tradisi malamang, atau memasak lemang, yaitu makanan yang terbuat dari beras ketan putih dan santan. Cara memasaknya pun unik, yaitu dengan cara dimasukkan ke dalam bambu. Tradisi ini bertujuan sebagai sarana berkumpul dan mempererat tali silaturahmi sembari menyambut datangnya bulan Ramadan.

  • Nyadran di Jawa

1618225251-Nyadran---IG-@wonderfulsoloraya.jpgSumber: Nyadran. Sumber: Instagram @wonderfulsoloraya

Nyadran atau Ruwahan adalah tradisi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta, dalam menyambut Ramadan. Kata nyadran sendiri konon berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha, yang berarti keyakinan. Dalam tradisi ini, masyarakat biasanya akan melakukan ziarah ke makam leluhur, membersihkan makam, tabur bunga, serta menggelar kenduri selamatan. Nyadran adalah hasil akulturasi budaya Jawa dengan Islam, yang dilakukan pada bulan Ruwah, atau satu bulan sebelum dimulainya puasa. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati leluhur dan mendoakan mereka yang sudah tiada.

  • Suru Maca di Sulawesi Selatan

1617857986-rajin-ibadah-mucahityildiz.jpgSumber: Ilustrasi membaca alquran (Pixabay/mucahityildiz)

Tradisi mendoakan leluhur sebelum memasuki bulan puasa juga dilakukan oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Tradisi yang disebut dengan Suru Maca ini dilakukan tepat sepekan sebelum bulan suci Ramadan. Masyarakat akan menyajikan beragam kuliner khas suku Bugis-Makassar yang disajikan secara lesehan, maupun diletakkan di atas tempat tidur. Ulama atau tokoh agama akan membaca doa dan ayat-ayat Al-Qur'an. Setelah itu, keluarga dapat menyantap makanan seperti opor ayam, ayam goreng, dan nasi ketan putih dan ketan hitam.

  • Padusan di Jawa

1618225261-Padusan---IG-@soloculinery.jpgSumber: Padusan. Sumber: Instagram @soloculinery

Selain nyadran, di Jawa juga terdapat tradisi padusan untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini dilakukan dengan membersihkan atau menyucikan diri di sungai, pantai, maupun mata air, agar memasuki bulan Ramadan dengan bersih. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi padusan tak hanya dilakukan di sumber air alami, namun juga di kolam renang atau pemandian umum.

  • Nyorog di Betawi

IMG-20200124-WA0002.jpgSumber: Stok ikan bandeng di pasar Gudang Lelang. (ANTARA)

Nyorog adalah tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan dengan membagikan makanan seperti ikan bandeng, masakan daging, dan sayur gabus pucung pada sanak saudara dan tetangga. Selain untuk memeriahkan Ramadan, tradisi ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi.

  • Megibung di Bali

1618225222-Megibung---IG-@st.balun.jpgSumber: Megibung. Sumber: Instagram @st.balun

Sebagai salah satu pulau dengan mayoritas pemeluk agama Hindu, tradisi Ramadan juga dilakukan di Pulau Dewata loh, guys. Megibung merupakan tradisi warga Karangasem, Bali, yang dilakukan dengan berkumpul dan duduk bersila membentuk lingkaran. Di tengah-tengah mereka telah tersedia nasi beserta lauk pauk yang tertata rapi di atas sebuah nampan. Tradisi ini juga bermakna untuk menjalin silaturahmi di antara umat muslim di Bali khususnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait