URstyle

Ada Suspek Cacar Monyet di Jateng, Pakar IDI: Saya Harap Indonesia Tak Anggap Enteng

Fitri Nursaniyah, Kamis, 4 Agustus 2022 14.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ada Suspek Cacar Monyet di Jateng, Pakar IDI: Saya Harap Indonesia Tak Anggap Enteng
Image: Ilustrasi cacar monyet (WHO)

Jakarta - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban menyoroti kasus suspek cacar monyet di Jawa Tengah (Jateng).

Ia berharap Indonesia tidak menganggap enteng kasus cacar monyet di Jawa Tengah tersebut meskipun statusnya masih suspek.

"Meski suspek cacar monyet di Jateng belum pasti statusnya, saya harap Indonesia tak anggap enteng seperti awal Covid-19," ungkapnya lewat twit di akun @ProfesorZubairi dikutip Urbanasia, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, Profesor Zubairi mengatakan bahwa untuk menghindari penyebaran cacar monyet, diperlukan kewaspadaan tinggi.

Ia juga menekankan bahwa masing-masing orang yang terkena cacar monyet akan memberikan reaksi berbeda, sehingga risiko kematian pun bisa menghantui.

"Yang diperlukan adalah kewaspadaan tinggi untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dan risiko kematian--karena tubuh masing-masing orang bereaksi berbeda," tulisnya.

Dalam twit lain, Zubairi menjelaskan bahwa cacar monyet menyebar melalui droplet, kontak ruam, keropeng, cairan tubuh, dan kain.

Ia mengingatkan bahwa di Amerika Serikat, kasus cacar monyet sudah mencapai ribuan.

"Cacar monyet menyebar melalui droplet, kontak ruam, keropeng, cairan tubuh, dan kain seperti tempat tidur atau pakaian. Secara global sudah ada 26 ribu kasus lebih yang terkonfirmasi di berbagai negara dan yang paling banyak adalah Amerika Serikat dengan kasus lebih dari 6000," tulisnya.

Sebelumnya diberitakan, muncul kasus suspek cacar monyet di Jawa Tengah. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pasien suspek tersebut sudah dipantau Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.

Mantan anggota DPR itu mengatakan, sebelumnya juga ditemukan kasus serupa. Pasien dengan gejala mirip Monkeypox. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya negatif.

“Dulu pernah ada yang masuk ke kami, saya udah cek, tapi hasil lab pemeriksaan terakhirnya bukan, alhamdulillah,” tuturnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait