URstyle

Suspek Cacar Monyet di Jateng, Waspadai Bahaya Komplikasinya! 

Griska Laras, Kamis, 4 Agustus 2022 11.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Suspek Cacar Monyet di Jateng, Waspadai Bahaya Komplikasinya! 
Image: Ilustrasi - penyakit cacar kulit atau monkeypox. (Freepik)

Jakarta — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum lama ini mengonfirmasi suspek cacar monyet atau monkeypox di Jawa Tengah. Pasien merupakan seorang laki - laki  berusia 55 tahun. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pasien menunjukkan gejala cacar monyet, tapi masih belum bisa dipastikan. 

“Saat ini sedang dalam pantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah. Untuk memastikan cacar monyet atau bukan, perlu pemeriksaan lebih lanjut. Nanti akan dilakukan pemeriksaan laboratorium PCR,” kata Syahril. 

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan infeksi orthopoxvirus. Penyakit ini umumnya tidak berbahaya, tapi tetap perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan komplikasi bahkan kematian pada beberapa orang.

Kelompok yang rentan terhadap komplikasi ini antara lain anak-anak, ibu hamil, serta orang dengan sistem imun lemah. 

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Prasetya Mawardi mengatakan komplikasi awal cacar monyet berupa infeksi kulit sekunder atau ruam. Paling sering muncul di area wajah atau anggota gerak bagian atas atau bawah. 

“Komplikasi bisa ke mana - mana, paling awal pada kulit seperti munculnya ruam,” kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Prasetya Mawardi dalam konferensi pers bersama PB IDI, Selasa (2/8/2022). 

Selain ruam kulit, beberapa komplikasi penyakit akibat cacar monyet antara lain, pneumonia, encephalitis, dan sepsis. 

Pneumonia atau radang paru terjadi jika infeksi berlanjut sehingga timbul komplikasi di area pernapasan. Berdasarkan studi yang diterbitkan Molecullar & Cellular Proteomics menjelaskan virus cacar monyet dapat meningkatkan produksi protein yang membuat jaringan paru membengkak. 

Virus cacar monyet juga bisa menjalar ke otak dan menyebabkan komplikasi berupa ensefalitis atau peradangan otak. Ensefalitis diawali dengan gejala mirip flu ringan, seperti sakit kepala dan demam atau tanpa gejala sama sekali. Gejala bisa semakin berat dan menyebabkan kebingungan, kejang, serta gangguan penglihatan dan pendengaran. 

Dalam kasus yang lebih berat, peradangan bisa berlanjut ke tingkat sepsis hingga meninggal. Sepsis terjadi ketika infeksi memicu reaksi berantai di seluruh tubuh. Infeksi biasanya dimulai dari paru, saluran kencing, hingga saluran cerna. 

Jika tidak ditangani sepsis bisa memicu kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian. Berdasarkan data Kemenkes, ada sekitar 1 – 10 % orang meninggal dunia akibat penyakit ini. 

Namun yang perlu dicatat, kematian akibat monkeypox disebabkan beberapa faktor, salah satunya akses layanan kesehatan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait