URnews

Ahli Virologi Unud Prediksi Gelombang Ke-3 COVID-19 Terjadi Awal 2022

Nivita Saldyni, Kamis, 30 September 2021 18.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ahli Virologi Unud Prediksi Gelombang Ke-3 COVID-19 Terjadi Awal 2022
Image: Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Jakarta - Ahli virologi Universitas Udayana (Unud), Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyebut gelombang ketiga kasus COVID-19 pasti akan terjadi. Ia bahkan memprediksi gelombang ketiga itu terjadi pada awal 2022.

"Kalau dari kasus ya, pasti (ada gelombang ketiga)," kata Mahardika dalam talkshow 'Waspada Mutasi Virus Dengan Protokol Kesehatan' yang disiarkan langsung lewat YouTube BNPB Indonesia, Kamis (30/9/2021).

"Saya bahkan bisa prediksi, kalau melihat pola tahun lalu, letupan kembali saya prediksi bulan Januari - Februari 2022," imbuh Guru Besar Unud itu.

Sebab, menurut Mahardika, awal tahun 2022 menjadi momen yang mana mobilitas masyarakat meningkat. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa prediksi itu muncul dari pola perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Seperti yang kita tahu, tahun lalu kasus COVID-19 mulai melonjak pada Desember 2020 - Februari 2021. Satgas COVID-19 juga mencatat, lonjakan kembali terjadi pada Juli 2021.

Untuk itu menurutnya seluruh elemen masyarakat harus terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sementara pemerintah juga didorong untuk terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 dan meningkatkan target vaksinasi dari 70 persen menjadi 100 persen untuk melindungi seluruh masyarakat.

Apalagi jika melihat berbagai pola situasi COVID-19 di berbagai negara di dunia, banyak negara dengan capaian vaksinasi di atas 60 persen menunjukkan bahwa vaksin bisa menekan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit maupun yang meninggal dunia karena COVID-19.

"Secara umum, vaksin nampaknya sudah bisa menekan jumlah orang masuk rumah sakit dan jumlah orang meninggal dunia tapi tidak mencegah transmisi komunitas," jelasnya.

Untuk itu, ia berpesan agar siapa saja untuk segera mendapatkan vaksinasi. Sehingga meski kasus bisa saja melonjak tajam sewaktu-waktu, namun jumlah orang yang masuk rumah sakit dan jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 rendah.

"Mudah-mudahan awal tahun 2022 kita sudah bisa mengatakan virus masih ada di sekitar kita tapi dampak pandemi bisa kita minimalisir," harapnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait