URnews

AHY Surati Jokowi soal Dugaan Kudeta, Ini Respons Istana

Nivita Saldyni, Kamis, 4 Februari 2021 13.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
AHY Surati Jokowi soal Dugaan Kudeta, Ini Respons Istana
Image: Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno memberikan keterangan pada Kamis (4/2/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat dari Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait dugaan adanya upaya kudeta di Partai Demokrat. Surat itu ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Iya bener, kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden," kata Pratikno dalam keterangan resminya, Kamis (4/2/2021).

Pratikno mengatakan, surat itu diantar langsung oleh Teuku Riefky Harsa, Sekjen Partai Demokrat. Namun ia menilai, Istana Negara tak perlu membalas surat tersebut.

"Jadi kami sudah menerima surat itu dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu adalah perihal dinamika internal partai," pungkasnya.

Menurutnya, permasalahan ini adalah masalah internal partai yang seharusnya bisa diselesaikan oleh Partai Demokrat itu sendiri.  

"Itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya kan sudah diatur dalam AD/ART. Jadi itu aja, terima kasih," tutupnya.

Sebelumnya isu ini mencuat saat AHY menyampaikan pidato dalam rapat internal partai di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021) lalu. Ia mencuriagi bahwa ada gerakan politik yang tengah mengancam eksistensi partai yang tengah dipimpinnya itu.

Dari beberapa nama yang diduga terlibat dalam gerakan tersebut, AHY juga menaruh kecurigaan terhadap salah satu pejabat tinggi negara yang bukan kader Demokrat.

"Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," katanya.

Usut punya usut, salah satu pejabat yang diduga terlibat adalah Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Namun Moeldoko sendiri telah membantah hal tersebut dengan tegas. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait