Akibat Corona, Pemerintah India Putuskan Tutup Taj Mahal

New Delhi - Pemerintah India putuskan menuntup Taj Mahal untuk menghentikan penyebaran virus corona (COVID-19). Menjadi destinasi wisata India terpopuler di dunia, Taj Mahal mampu menarik 70.000 pengunjung setiap harinya.

"Puluhan ribu wisatawan kerap mengunjungi Taj Mahal setiap harinya, maka sangat penting untuk menutupnya," jelas Menteri Pariwisata dan Kebudayaan India Prahlad Singh Patel, dikutip dari BBC, Rabu (18/3).

Memiliki luas lahan sekitar 22, 4 hekter, Taj Mahal adalah sebuah kompleks bangunan yang dilengkapi dengan taman. Di sana terdapat air mancur, makam, dan kolam yang memanjang cantik. Taj Mahal pun memiliki bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal.

Bangunan Taj Mahal sendiri merupakan bukti cinta dari Raja ternama, Shah Jahan, untuk sang istri, Mumtaz Mahal. Bangunan tersebut dibuat Raja Shah Jahan sebagai tempat bersandar atau peristirahatan terakhir dirinya dengan sang istri. Taj Mahal juga memiliki bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal.

Bukan hanya Taj Mahal, pemerintah India juga menutup 143 monumen dan musem, termasuk Ajanta dan Gua Ellora serta Kuil Siddhivinayak, di India hingga 31 Maret 2020 mendatang.

"Pertimbangan keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Kami harus menjaga masyarakat agar tetap aman," tambahnya.

Sejak Senin 16 Maret 2020 lalu, India juga memperluas pembatasan perjalanan dan visa. Mereka menutup semua akses bagi pengunjung yang datang dari Uni Eropa, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, Turki, dan Inggris Raya.

Diketahui, di India telah tercatat 137 kasus positif COVID-19 dan mengakibatkan tiga di antaranya meninggal dunia. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Federal India.