URsport

Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Lagi

Fitri Nursaniyah, Minggu, 2 Oktober 2022 07.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Lagi
Image: Tangkapan layar Twitter/Iphul_Ozret

Jakarta - Setidaknya 127 orang meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022), menurut laporan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta.

Kerusuhan ini terjadi setelah klub Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya. Para suporter turun ke lapangan untuk mengejar pemain dan ofisial. Tapi karena semakin banyak suporter yang turun, petugas keamanan pun melakukan pencegahan dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Akibatnya para penonton panik dan berbondong-bondong melarikan diri menuju pintu keluar, sayangnya terjadi penumpukkan sehingga banyak penonton sesak nafas, kekurangan oksigen, hingga terinjak-injak.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Urbanasia.com (@urbanasiacom)

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan untuk menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama sepekan setelah tragedi maut itu.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini dilakukan untuk menghormati semua pihak, sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," ujar Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita dalam rilis resminya, Minggu (2/10/2022).

Sementara itu, PSSI melarang Arema FC jadi tuan rumah lagi sampai Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 usai setelah kerusuhan tadi malam.

"Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujar Ketum PSSI Mochamad Iriawan di laman PSSI.

Lebih lanjut, Iriawan menyampaikan duka dan meminta maaf kepada semua korban atas insiden di Stadion Kanjuruhan.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada korban serta semua pihak atas insiden tersebut," ujarnya.

Saat ini, PSSI sudah membentuk tim investigasi untuk menelusuri kejadian tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait