URtrending

Akibat Pandemi Corona, Ribuan Karyawan Walt Disney World Dirumahkan

Eronika Dwi, Senin, 13 April 2020 10.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Akibat Pandemi Corona, Ribuan Karyawan Walt Disney World Dirumahkan
Image: Joe Burbank/Orlando Sentinel, via Associated Press

Orlando  - Setelah tutup selama sebulan akibat virus corona (COVID-19), Walt Disney World memutuskan merumahkan sekitar 43.000 karyawan. Menurut Service Trades Council Union, keputusan tersebut akan dimulai 19 April 2020 hingga krisis ini berakhir.

"Ini adalah keputusan yang tidak disukai serikat pekerja, namun keputusan itu adalah hak perusahaan untuk memberhentikan dan memecat karyawan dalam situasi ini (COVID-19)," kata Eric Clinton, Service Trades Council Union, sebuah koalisi serikat pekerja yang mewakili karyawan Disney World, yang dikutip dari The New York Times, Senin (13/4).  

Meski begitu, pihak Disney mengonfirmasi bahwa para karyawan yang dirumahkan akan tetap mendapatkan asuransi kesehatan dan tunjangan lainnya. Pihak Disney akan membayar 100% dari biaya asuransi kesehatan hingga 12 bulan.

Selain itu, para pekerja yang dirumahkan juga tidak akan kehilangan senioritas atau gajinya berkurang. Meskipun tidak jelas berapa lama hal itu berlangsung, semua karyawan akan dapat kembali ke pekerjaan mereka setelah krisis berakhir.

Tetap Mempertahankan Beberapa Karyawan

Eric Clinton juga mengatakan bahwa pihak Disney akan mempertahankan program bantuan pendidikan Disney Aspire. Maka, sekitar 200 pekerja yang masih diperlukan perusahaan akan tetap bekerja, termasuk di sektor keamanan, kuliner, rumah tangga dan patroli kawasan danau.

Diberitakan sebelumnya, Walt Disney World Resort di Orlando, Disneyland and California Adventure di Anaheim, dan Disneyland Paris Resort ditutup serentak pada 14 Maret 2020 ketika merebaknya pandemi COVID-19. Pada saat itu, penutupan hanya berlangsung beberapa minggu. Namun, karena parahnya wabah virus corona di Amerika Serikat, membuat pihak Disney memperpanjang penutupan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait