URsport

Alami Body Shaming Setiba di Indonesia, Ini Respons Nurul Akmal

Kintan Lestari, Jumat, 6 Agustus 2021 16.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Alami Body Shaming Setiba di Indonesia, Ini Respons Nurul Akmal
Image: Lifter Indonesia Nurul Akmal saat bertanding di kelas +87kg putri Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). (ANTARA/REUTERS/Edgard Garrido)

Jakarta - Kontingen Indonesia pada Kamis (5/8/2021) tiba di Tanah Air usai berjuang di Olimpiade Tokyo 2020.

Semua kontingen yang tiba pun disambut meriah oleh orang-orang yang menjemput. Para atlet itu disambut dengan karangan bunga. Tak lupa mereka juga menunjukkan medali yang didapat.

Sayang ada hal tidak menyenangkan kepada atlet angkat besi Nurul Akmal. Setiba di bandara Soekarno-Hatta, dirinya mendapat body shaming.

Dalam video viral, terlihat saat Nurul memperlihatkan bunga yang ia dapat, seorang pria berteriak "Yang paling kurus".

Video itu pun menuai reaksi keras dari netizen. Banyak yang menyebut perkataan pria tersebut merupakan aksi body shaming.

"Yg ngomong real beban negara," komentar netizen di media sosial.

"Buat yg komentar, dia angkat beban mewakili negara, lho apa bisanya jadi beban negara," komentar yang lain.

Menanggapi dirinya yang mendapat body shaming, lifter Nurul Akmal memberi respons yang cukup santai.

"Terkait masalah yang lagi viral Nurul nggak ambil pusing. Mungkin itu bercandaan," ujar Nurul lewat pesan suara kepada Urbanasia, Jumat (6/8/2021).

Ia meminta kepada semuanya agar tidak membesarkan masalah tersebut karena membuatnya tidak nyaman.

"Udahlah nggak usah dibesar-besarkan, stop aja nggak usah di perpanjang. Nurul nggak papa, baik-baik saja. Kalau terus-terusan di up yang ada bikin tidak nyaman," lanjutnya.

Pasalnya atlet asal Aceh ini ingin fokus untuk latihan kejuaraan setelah menyelesaikan masa karantina.

"Sekarang lagi karantina mandiri di Raffles. Habis itu setelah karantina lanjut latihan untuk PON Papua," pungkas Nurul.

Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo menempati peringkat lima di cabang angkat besi kelas +87 kg dengan total angkatan 256 kg.

Atas prestasinya, lifter asal Aceh itu mendapat hadiah rumah dari pemerintah Aceh. Pemerintah Aceh juga mengangkat Nurul Akmal sebagai tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh. 

Untuk olahraga angkat besi, ia berharap kedepannya cabang olahraga angkat besi tetap bisa memberi medali untuk Indonesia.

"Untuk angkat besi tetap yang terbaik. Semoga kejuaraan internasional berikutnya selalu mengasihkan medali untuk Indonesia, tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait