URnews

Alasan Tenaga Kesehatan Butuh Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga

Kintan Lestari, Senin, 12 Juli 2021 17.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Alasan Tenaga Kesehatan Butuh Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga
Image: AntaraFoto//M RisyalHidayat

Jakarta - Melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia juga menelan korban dari pihak tenaga kesehatan (nakes).

Para nakes yang tengah berjuang beberapa di antaranya terpapar dan jatuh sakit, bahkan ada yang sampai meninggal.

Untuk melindungi nakes, beberapa negara termasuk Indonesia, berencana memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 atau vaksin booster.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof. Dr Cissy Kartasamita, menilai pemberian vaksin dosis ketiga memang diperlukan untuk nakes.

"Sehingga perlu diberikan booster untuk meningkatkan kembali antibodi," ujar Prof Cissy dalam pernyataan tertulis yang diterima Urbanasia, Senin (12/7/2021).

Ia menyatakan untuk pemberian vaksin ketiga bisa menggunakan dua jenis vaksin, yakni Sinovac dan Moderna.

Pertama, vaksin yang digunakan sama dengan dosis pertama dan kedua, yaitu merek Sinovac, dapat meningkatkan antibodi sampai 10 kali lipat. Kedua, bila merek Moderna yang digunakan, selain meningkatkan antibodi, juga memiliki proteksi terhadap varian baru sangat baik.

"Manfaat lebih besar. Ini telah diteliti bahwa vaksin mRNA dan AstraZeneca bisa memberikan proteksi terhadap varian Delta," ujarnya lagi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga mengungkap kalau vaksin Moderna akan gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan.

Pasalnya vaksin dari Amerika Serikat tersebut merupakan vaksin dengan efikasi tinggi yang sudah terbukti cukup ampuh digunakan di Negeri Paman Sam untuk menekan laju penularan COVID-19.

"Karena tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa, kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," ujar Menkes Budi saat menyambut kedatangan 3 juta dosis vaksin merek Moderna, Minggu (11/7/2021).

"Akan sangat membantu para tenaga kesehatan Indonesia untuk menghadapi gelombang kedua pandemi ini," sambungnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait