URnews

Alat Tes Swab Patah di Hidung, Seorang Bocah di Arab Saudi Meninggal

Kintan Lestari, Rabu, 15 Juli 2020 15.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Alat Tes Swab Patah di Hidung, Seorang Bocah di Arab Saudi Meninggal
Image: Twitter via Gulf News

Riyadh - Tes swab biasa digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona. Namun di Arab Saudi, tes swab justru memakan korban seorang anak laki-laki.

Melansir Gulf News, portal berita Sabaq melaporkan seorang anak telah meninggal di Rumah Sakit Umum Shaqra setelah alat tes swab corona yang dimasukkan ke hidung patah dan tersangkut di hidungnya.

Anak tersebut dirawat di rumah sakit karena suhu tubuh yang tinggi. Maka dari itu digunakan alat swab untuk memastikan apakah dia COVID-19 positif atau tidak.

Namun tongkat patah di dalam hidungnya, sehingga dokter menggunakan anestesi untuk melakukan ekstraksi usap dari tenggorokannya.

Sayangnya setelah alat patah, anak tersebut dibiarkan tanpa tindak lanjut yang mengakibatkan dia kehilangan kesadaran karena sumbatan pada saluran pernapasan. Si anak meninggal 24 jam setelah memasuki rumah sakit.

Abdullah Al Joufan, ayah dari anak itu, menceritakan detail kecelakaan tragis tersebut.

Abdullah membenarkan bahwa ia menolak anaknya menjalani anestesi umum, tetapi dokter bersikeras. Ia juga menyatakan kalau setelah operasi ia meminta anaknya diperiksa oleh dokter spesialis, tetapi staf menyatakan bahwa spesialis cuti.

Keesokan harinya, semua orang terkejut karena sang anak tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat terhalangnya saluran pernapasan. Pihak rumah sakit langsung berupaya menghidupkannya kembali.

Ketika menemukan kondisi kesehatan sang anak makin memburuk, sang ayah meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh. Meskipun disetujui, ambulans datang terlambat dan tiba setelah anak dinyatakan meninggal.

Sang ayah mengatakan bahwa dia telah menyerahkan dua laporan untuk penyelidikan atas kematian anak itu dan penanganan yang salah atas situasi tersebut. Ia meminta menteri kesehatan untuk segera membentuk komite investigasi.

Abdullah mengatakan dirinya ditelepon Menteri Dr. Tawfiq Al Rabiah, yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya. Begitu juga dengan Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani. 

Menteri Kesehatan tersebut berjanji dirinya akan menindaklanjuti kasus anak tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait