Anggaran Belanja Negara 2022 Rp2.714,2 T, Buat Apa Aja Sih?

Jakarta - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran (TA) 2022 kepada Pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L). Sebenarnya, apa itu DIPA?
Buat kalian yang belum paham dan baru pertama kali dengar, DIPA dan Daftar Alokasi TKDD merupakan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Nah, APBN itu jadi acuan para menteri, pimpinan lembaga, dan kepala daerah dalam melaksanakan berbagai program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, pemerintah masih fokus nih dalam upaya pemulihan perekonomian karena pandemi COVID-19. Karena seperti yang kita tahu, hampir semua negara termasuk Indonesia, ekonominya terganggu akibat imbas pandemi. Makanya, APBN 2022 fokus dalam upaya pemulihan perekonomian karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Pengertian APBN, Tujuan, serta Fungsinya
“Kita harus tetap waspada karena pandemi belum berakhir, dan di tahun 2022 pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman dunia dan juga ancaman bagi negara kita Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Selain varian lama di beberapa negara telah muncul varian baru, varian omicron yang harus menambah kewaspadaan kita, antisipasi dan mitigasi perlu disiapkan sedini mungkin agar tidak mengganggu kesinambungan program reformasi struktural yang sedang kita lakukan serta program pemulihan ekonomi nasional yang sedang kita laksanakan,” lanjutnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani nih. Dalam laporannya, Sri Mulyani menyampaikan pemulihan ekonomi global maupun domestik memasuki tahun 2022 masih belum merata dan bahkan tidak pasti. Hal ini sejalan dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang terus bermutasi.
Namun Sri Mulyani tetap yakin perekonomian Indonesia pada 2022 akan semakin kuat. “Penanganan pandemi yang efektif berhasil mengendalikan varian delta dengan lebih cepat, sehingga aktivitas perekonomian kembali meningkat pada Kuartal keempat tahun 2021,” ujarnya.
Nah balik lagi ke belanja negara 2022 yang besarnya mencapai Rp2.714,2 triliun, sebesar Rp945,8 triliun dialokasikan ke 82 K/L, dan Rp769,6 triliun untuk TKDD.
Karena masih fokus dalam upaya pemulihan perekonomian, maka fokus APBN 2022 ditujukan pada 7 bidang yakni sebagai berikut:
- Bidang Kesehatan
- Bidang Perlindungan Sosial
- Bidang Pendidikan
- Bidang Infrastruktur
- Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- Bidang Ketahanan Pangan
- Bidang Pariwisata
Dengan anggaran tadi, Presiden berharap agar para Pimpinan Kementerian/Lembaga akan menggunakan anggaran sesuai dengan skala prioritas untuk upaya memulihkan perekonomian sekaligus mengantisipasi ketidakpastian di 2022.
Gimana Urbanreaders? Udah kebayang soal DIPA, TKDD, dan APBN?