URtainment

Angkat Isu Eutanasia, Serial 'Marry Kills People' Mola TV Jadi Perbincangan

Kintan Lestari, Kamis, 11 Februari 2021 16.22 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Angkat Isu Eutanasia, Serial 'Marry Kills People' Mola TV Jadi Perbincangan
Image: Serial Marry Kills People. (Dok. Mola TV)

Jakarta - Serial 'Marry Kills People' jadi serial yang banyak disaksikan di platform hiburan Mola TV.

Serial yang dibintangi Chaterine Dhavernas ini paling digemari penonton selama 2 pekan berturut-turut dan menjadi salah satu alasan utama jumlah pelanggan paket Mola Movies & Kids (paket tanpa tayangan olahraga) tumbuh 167% memasuki bulan Februari ini.

Netizen Tanah Air di media sosial memberi reaksi pada serial ini. Uniknya, reaksi kebanyakan datang dari kalangan kedokteran dan tenaga kesehatan. Rupanya itu karena cerita yang diangkat mengangkat isu eutanasia. 

Untuk Urbanreaders ketahui, eutanasia menurut KBBI artinya tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk (orang ataupun hewan piaraan) yang sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaan.

'Mary Kills People' berkisah tentang kehidupan Mary Harris (Chaterine Dhavernas), seorang dokter UGD di Rumah Sakit yang memiliki kegiatan “ekstra” dalam memberikan jasa mengakhiri hidup pasien yang sudah berada dalam tahap sakit kritis yang tak tersembuhkan atau istilah lainnya terminal ill. 

Sehari-hari, Harris menjalani 2 kehidupan yang bertolak belakang. Di satu sisi, ia memiliki profesi sebagai dokter UGD penyelamat nyawa, di sisi lain ia menjadi malaikat maut pencabut nyawa.  

Dalam melakukan aksinya, Mary dibantu Des (Richard Short), mantan dokter bedah plastik yang kehilangan izin praktik akibat kecanduannya pada obat terlarang. Meski aksi Mary memiliki niat baik membantu orang-orang mengakhiri hidup dengan cara paling manusiawi, namun di mata hukum tentu saja hal itu dianggap kejahatan. 

Mary semakin terjerumus dalam berbagai intrik dan pertentangan yang tak hanya dari pandangan orang lain yang menilai hal yang dilakukan Mary tak bermoral, tapi juga pertentangan dari dalam dirinya sendiri yang juga memiliki penilaian moral atas hak-hak pasiennya dalam mengakhiri hidup.

Isu eutanasia tentu saja menjadi kontroversi di seluruh dunia, bahkan sampai saat ini. Lewat serial ini, penonton akan 'dipaksa' melihat sebuah hal dari berbagai sisi sehingga pikiran menjadi lebih terbuka dalam menerima sebuah perbedaan. 

Hal tersebut menjadi pertimbangan utama dalam melakukan kurasi film-film berkualitas di Mola TV.

“Sesuai dengan misi kami untuk menghadirkan tayangan hiburan berkualitas namun berbeda dari apa yang tersedia di pasar Indonesia, serial Mary Kills People tidak hanya menghibur, namun juga menantang sikap dan pemikiran kita seputar kematian.Dan ternyata banyak penonton kami yang juga tertarik dengan hal ini, sehingga menempatkan serial Mary Kills People menjadi acara yang paling banyak ditonton beberapa minggu ini," ujar Perwakilan Mola TV Mirwan Suwarso dalam keterangan tertulis. 

"Kami melihat profil penonton Mola semakinmengarah ke mereka yang lebih suka berpikir, karena selain Mary Kills People acara lain yang juga digemari adalah serial-serial yang mengangkat isu sosial, sosial-politik, misteri dan spionase. Saat ini, kami merilis sekurangnya 8 judul serial TV baru setiap bulannya, dan telah tersedia lebih dari 60 serial TV berkualitas yang ditayangkan secara eksklusif hanya di Mola TV,“ lanjut Mirwan.

Serial ini sudah tayang di Mola TV akhir Januari 2021 dan sudah digarap selama 3 musim. Buat yang penasaran kisah Marry, serial ''Mary Kills People' bisa disaksikan di Mola TV. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait