URnews

Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda, Ridwan Kamil: Alhamdulillah

Nivita Saldyni, Kamis, 20 Januari 2022 16.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda, Ridwan Kamil: Alhamdulillah
Image: Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan. (Dok. DPR RI)

Jakarta - Arteria Dahlan akhirnya buka suara usai pernyataannya saat Raker Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung beberapa hari lalu viral di media sosial. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat terkait pernyataannya tersebut.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," ucap Arteria di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria itu disampaikannya di Kantor DPP PDIP saat diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun. Arteria juga menyatakan dirinya siap mendapatkan sanksi.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai," katanya.

Arteria mengaku menyesali perbuatannya, dan berjanji akan lebih efektif dalam berkomunikasi.

"Saya belajar dari persoalan ini dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan kepada saya. Pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi," ungkap Arteria.

"Saya sendiri akan lebih fokus dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan, BBM, dan berbagai upaya penegakan hukum lainnya. Saya akan lebih bekerja secara 'silent', tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya," imbuh Arteria menutup permintaan maafnya.

Respons Ridwan Kamil

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait