URnews

Arus Balik Mudik, BMKG: Peralatan Keselamatan Penerbangan dalam Kondisi Baik

Griska Laras, Minggu, 8 Mei 2022 15.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Arus Balik Mudik, BMKG: Peralatan Keselamatan Penerbangan dalam Kondisi Baik
Image: Pesawat Terbang (Freepik/Jcomp)

Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan seluruh peralatan penunjang keselamatan penerbangan di seluruh bandara di Indonesia dalam kondisi prima jelang puncak kepadatan arus balik mudik via pesawat.

Alat penunjang keselamatan yang dimaksud di antaranya, Automated Weather Observing System (AWOS), Lidar Wind Detection, LLWAS (Low Level Wind Shear Alert System), TDWR (Terminal Doppler Weather Radar), Avimet Integrasi, dan Awaire

Seluruh peralatan tersebut berfungsi memantau dan mendeteksi suhu dan kelembaban, tekanan, curah hujan, arah dan kecepatan angin, geser angin (wind shear), dan radiasi matahari guna keperluan take off dan landing seluruh pesawat. 

"InsyaAllah, semua peralatan dalam kondisi terbaik. Kami siap menyukseskan arus mudik dan balik Idul Fitri 2022," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. 

"Seluruh alat tersebut punya peran yang penting dan menjaga keselamatan penerbangan. Baik saat lepas landas, mendarat, atau selama pesawat berada dijalur penerbangan,” lanjutnya. 

Dwikorita memaparkan BMKG juga merilis informasi cuaca secara real time ataupun secara prediktif 6 jam sebelum terbang. Menurutnya cuaca buruk merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan dan menjadi masalah yang sangat serius dalam dunia penerbangan. 

Unsur-unsur cuaca seperti turbulensi, jumlah awan, jarak pandang, dan kecepatan angin merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penerbangan. 

BMKG sendiri, lanjut Dwikorita, beberapa waktu lalu telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kemungkinan peningkatan curah hujan selama periode arus balik lebaran 2022. 

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru tanggal 5 Mei 2022, BMKG memonitor adanya indikasi peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah selama periode mudik balik lebaran (5-9 Mei 2022).

Kondisi ini dipicu oleh adanya beberapa pola siklonal, yaitu di sekitar Samudra Hindia sebelah barat laut Aceh, perairan Maluku dan sebelah utara Kalimantan Utara. Selain itu adanya aktivitas Gelombang Atmosfer Rossby Wave yang aktif di sekitar Sumatera Bagian Utara juga turut memperkuat potensi peningkatan curah hujan tersebut.

"Sementara terkait cuaca penerbangan, potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) juga perlu diwaspadai di sejumlah wilayah Indonesia karena dapat berpengaruh terhadap kondisi penerbangan," paparnya.  

Menurut prediksi puncak arus balik penumpang pesawat akan terjadi pada Minggu (8/5/2022). Namun prediksi tersebut akan dinamis sejalan dengan perpanjangan periode libur sekolah hingga 12 Mei mendatang. 

"BMKG juga telah menyiapkan langkah antisipatif jika terdapat peningkatan pergerakan penumpang pada periode perpanjangan libur sekolah di periode libur lebaran kali ini. Mengingat, jumlah keberangkatan dan kedatangan pesawat pun pasti akan meningkat," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait