URnews

ASN Surabaya Bakal Awali Tes Swab 10 Persen Karyawan Tiap Tempat Kerja

Nivita Saldyni, Senin, 22 November 2021 20.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
ASN Surabaya Bakal Awali Tes Swab 10 Persen Karyawan Tiap Tempat Kerja
Image: Ilustrasi Swab (Humas Pemkot Surabaya via Antara).

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal melakukan pemeriksaan Swab RT-PCR kepada 10 persen dari total pekerja di masing-masing tempat kerja atau usaha mulai Rabu (24/11/2021) mendatang, sesuai Surat Edaran Wali Kota Surabaya nomor 001.1/13997/436.7.2/2021.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot bakal jadi yang pertama menjalankan aturan tersebut.

“Insyaallah kami akan mulai pada 24 November 2021 besok. Kami akan memulai dari instansi Pemkot Surabaya, yakni ASN terlebih dahulu,” kata Febri, Senin (22/11/2021).

"Hal ini untuk memberikan contoh terkait strategi dari Pemkot Surabaya untuk penemuan kasus," imbuhnya. 

Baca Juga: Sajian Kuliner hingga Pertunjukan Seni Ada di Jalan Tunjungan Surabaya

Febri menjelaskan pelaksanaan tes swab ini akan dilakukan oleh Dinkes Kota Surabaya melalui puskesmas di wilayah setempat. Adapun peserta di masing-masing tempat kerja dan usaha akan ditentukan secara acak.

“Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan swab keliling di kantor-kantor. Peserta yang akan di tes swab nanti akan dipilih (acak) karena akan didata, berapa warga yang dari dalam dan luar Kota Surabaya, yang mungkin mereka berasal dari wilayah yang sedang ada pasien COVID-19,” kata Febri.

Nah kegiatan ini sendiri, Febri mengatakan, adalah tindak lanjut dari kegiatan Swab Hunter yang terus dilakukan di Kota Surabaya.

“Kami mencoba untuk melakukan peningkatan dari Swab Hunter. Untuk pelaksanaan Swab Hunter sendiri tetap dilakukan dan juga melaksanakan pencarian sampling dari masing-masing kantor dengan 10 persen dari jumlah karyawan,” jelasnya.

Menurut Febri, pelaksanaan swab test ini juga akan dilihat dari beberapa jumlah peningkatan pasien COVID-19 yang sedang dirawat di Hotel Asrama Haji (HAH). Pasalnya pada dua hingga tiga mingguan ini terdapat sedikit lonjakan dari kasus COVID-19 di Kota Surabaya.

“Biasanya di Hotel Asrama Haji (HAH) hanya tujuh pasien, terus delapan sampai sembilan pasien. Tapi sekarang ada 11 sampai 14 pasien. Ini harus diantisipasi, walaupun kami melihat kondisi orang tersebut hanya sebatas OTG (Orang Tanpa Genjela) saja,” ungkapnya.

Untuk itu, Febri berharap agar seluruh warga Kota Surabaya tak meremehkan Pandemi COVID-19 di masa PPKM Level 1 ini. Sebab menurutnya, penanganan COVID-19 merupakan tanggung jawab dan gotong-royong dari semua elemen di Kota Pahlawan ini.

“Ini tidak bisa diremehkan, meskipun terjadi peningkatan sekian persen. Maka dari itu Pemkot Surabaya melakukan antisipasi. Maka, untuk seluruh warga dan elemen Kota Surabaya harus saling menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait