URnews

Atalia Kamil: Susur Sungai Bukan Kegiatan Pramuka

Shelly Lisdya, Senin, 18 Oktober 2021 11.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Atalia Kamil: Susur Sungai Bukan Kegiatan Pramuka
Image: Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat, Atalia Praratya. (Humas Jabar)

Bandung - Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat, Atalia Praratya menegaskan, jika kegiatan susur sungai bukanlah kegiatan Pramuka, melainkan kegiatan mandiri yang dilakukan secara rutin oleh pihak MTs Harapan Baru Ponpes Cipasung Kabupaten Ciamis.

Menurut Atalia, berdasarkan informasi pihak ponpes, kegiatan susur sungai tersebut murni diinisiasi oleh pesantren dengan niat luhur untuk mendidik santriwan dan santriwati untuk mencintai lingkungan salah satunya dengan bersih-bersih sungai.

"Kegiatan ini adalah bukan bagian Pramuka, karena MTs yang bersangkutan bukan termasuk Gugus Depan, juga tidak melaksanakan ekskul pramuka," ujar Atalia dikutip Urbanasia, Senin (18/10/2021).

"Tapi ini adalah kegiatan panduan mandiri yang dilakukan secara rutin oleh sekolah yang bersangkutan," sambungnya.

Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini menjelaskan, bahwa Pramuka memiliki pedoman No 277 Tahun 2007 yang mengatur tentang pedoman pelaksanaan dan manajemen resiko kegiatan Pramuka, termasuk di dalamnya kegiatan susur sungai. 

Adapun berdasarkan Surat Edaran Kwarnas, saat ini pihak Gerakan Pramuka masih menunda segala bentuk kegiatan yang bersifat tatap muka yang menghadirkan banyak peserta, seperti perkemahan, seminar, pelatihan, dan sebagainya, sampai waktu yang ditentukan kemudian. Bahkan, kegiatan seperti jambore pun saat ini masih dilakukan secara virtual. 

Selain itu, kata Atalia, pihaknya terus mengikuti arahan pemerintah pusat terkait pembatasan kegiatan sekolah tatap muka. 

"Kami sangat mengikuti aturan pemerintah dan juga surat edaran terkait dengan pembelajaran tatap muka terbatas, sehingga untuk kegiatan-kegiatan tertentu khususnya kegiatan-kegiatan lapangan ini memang sangat tidak kita dorong," jelasnya.

Kendati demikian, Atalia mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan musibah dan tidak perlu saling menyalahkan. Atalia menyampaikan belasungkawanya atas nama Pemda Provinsi Jabar dan Kwarda Jabar khususnya dan masyarakat Jabar umumnya.

"Tentu saja apapun yang telah terjadi itu semua kehendak Yang Maha Kuasa, ini adalah musibah yang tidak bisa kita hindari dan tidak perlu menyalahkan siapapun," pungkasnya.

1634365419-Sejumlah-petugas-melakukan-pencarian-siswa-MTs-di-Ciamis-yang-tenggelam-di-Sungai-Cileueur-(Antara-HO-Basarnas).jpegSumber: Sejumlah petugas melakukan pencarian siswa MTs di Ciamis yang tenggelam di Sungai Cileueur (Antara/HO-Basarnas)

Sebelumnya, 11 siswa MTs Harapan Baru meninggal dunia setelah tenggelam saat susur sungai di Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jaw Barat.

Pada Jumat (15/10/2021), para siswa kelas VII dan VIII melaksanakan kegiatan program tadabur alam, yang diisi dengan pengenalan lingkungan dan bersih-bersih. Giat ini diikuti 145 peserta, 12 guru pembina, dan 25 senior pendamping. Mereka sebelumnya dikumpulkan di halaman madrasah untuk mendapatkan penjelasan teknis kegiatan. Kegiatan tersebut memang sudah diprogramkan oleh pihak sekolah.

Pada awalnya kegiatan berjalan sesuai rencana. Menurut keterangan pihak sekolah, pada pukul 15.00 WIB, seorang peserta terpeleset masuk ke sungai dan dengan cepat terseret ke tengah. Hal ini memicu peserta lain menceburkan diri ke sungai untuk menolong. Namun, belasan siswa turut terseret ke tengah dan tersedot arus bawah yang deras. Saat itu guru pembina juga berusaha menolong, namun tidak semua dapat ditarik menepi.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait