Awas! Ini 5 Efek Negatif FOMO

Jakarta - Beberapa dekade lalu, masalah FOMO belum menjadi hal yang penting di kalangan anak muda.
Seiring dengan kemajuan zaman dan maraknya teknologi informasi, ratusan bahkan ribuan teman yang kita miliki di media sosial terus membanjiri kita dengan begitu banyak informasi.
Akibatnya, saking terbiasanya dengan informasi yang datang bahkan tanpa diminta, kita jadi berasumsi bahwa kehidupan orang lain dan apa yang terjadi di dunia ini penting untuk selalu kita ketahui.
Fenomena inilah yang mendorong munculnya FOMO atau Fear of Missing Out, yaitu sebuah gangguan kecemasan akibat merasa bahwa sesuatu yang penting tengah terjadi di luar sana.
Hal ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran bahwa ketika kita tidak bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di media sosial, kita akan merasa terasing atau ditolak oleh teman-teman kita.
Karena itu, FOMO akan membawa pengaruh buruk juga, guys. Yuk, cermati apa saja efek negatifnya buat kamu.
1. Overload Informasi
Banyaknya informasi yang datang berisiko membuat kamu tidak tahu lagi mana informasi yang benar dan mana yang hoax. Selain itu, informasi yang berlebihan akan membuat otak merasa lelah dan overload.
2. Kesehatan Mental Terganggu
FOMO memiliki efek pada kesehatan mental seperti mood yang tidak stabil, kesepian, merasa rendah diri, mengalami kecemasan, dan juga depresi.
3. Merasa Kewalahan
Banyaknya informasi yang kamu terima bisa membuatmu merasa kewalahan. Kamu mengetahui hampir semua hal yang terjadi di sekitarmu hingga di belahan dunia yang berbeda. Semua berita yang kamu ketahui dapat membuatmu merasa lelah baik secara fisik maupun mental.
4. Takut
Kamu juga akan menjadi takut untuk tidak mengetahui sesuatu yang bahkan tidak berhubungan langsung dengan hidupmu. Karena di dalam pikiranmu, tidak mengetahui sesuatu sama artinya dengan tidak berada dalam kelompok yang sama dengan teman-temanmu.
5. Benci pada Diri Sendiri
Dengan terbiasa melihat kehidupan orang lain, kamu akan secara otomatis membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan mengikuti standar sosial yang ada.
Saat kamu tidak bisa memenuhi standar tersebut, kamu akan merasa rendah diri dan tidak berarti. Perasaan ini juga dapat berkembang menjadi rasa benci terhadap diri sendiri dan depresi.