URguide

Awas, Sering Nonton Konten 'Mommy Blogger' Bisa Picu Stres pada Orang Tua

Alfian Muntahanatul Ulya, Kamis, 1 Desember 2022 12.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Awas, Sering Nonton Konten 'Mommy Blogger' Bisa Picu Stres pada Orang Tua
Image: Ilustrasi Akibat Konsumsi Konten Mommy Blogger (Pexels)

Jakarta - Seiring berkembang pesatnya media sosial (medsos) saat ini, orang-orang bebas memanfaatkannya untuk apa saja tergantung pada keinginan mereka, termasuk maraknya konten 'mommy blogger'.

Mommy blogger sendiri merupakan konten media sosial yang dibuat untuk membagikan beragam aktivitas dengan topik yang relate. Sayangnya, hal ini nggak luput dari dampak buruk.

Melansir Cosmopolitan, Kamis (1/12/2022), orang tua yang menghabiskan waktunya untuk sekadar duduk sambil menonton konten tersebut cenderung mengalami tingkat stres yang tinggi.

Senada dengan penelitian dalam jurnal Biological Psychology, paparan konten medsos itu bisa memicu rasa terancam pada orang tua, sehingga mengaktifkan respons stres tubuh. 

Tapi kok bisa konten mommy blogger jadi salah satu pemicu stres pada orang tua? Jawabannya adalah karena berkaitan dengan 'perbandingan'.

Dengan terus menerus mengonsumsi konten-konten itu, secara natural akan memunculkan perasaan negatif yang secara sadar atau nggak, membandingkan pola asuh mereka dengan yang lain.

"Perbandingan sosial sangat sering terjadi dalam masyarakat kontemporer, dan tak terhindarkan saat kita berinteraksi dengan orang lain," jelas profesor di Universitas Pepperdine, Nataria Joseph.

Joseph berharap, dengan perbedaan yang ada jangan sampai malah membuat mereka mencari celah untuk membandingkan diri dengan yang lain menggunakan pemikiran yang negatif.

"Individu berhenti sejenak dan merenungkan kecenderungan perbandingan sosial mereka serta menemukan cara yang sehat untuk membuat perbandingan, sehingga individu tidak perlu mengalami emosi negatif saat membandingkan diri mereka dengan orang lain," bebernya.

Selain itu, Joseph juga menginginkan agar para orang tua bisa memantau emosinya sendiri saat berinteraksi di platform media sosial, sehingga mampu berhenti sejenak ketika mulai membandingkan diri dengan cara yang nggak sehat.

"Menjadi diri sendiri di platform ini (media sosial) tidak hanya untuk mencari validasi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi untuk menciptakan lingkungan online yang paham bahwa individu lain juga sedang berjuang," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait