URnews

Bantu UKM, Tim Abmas ITS Rancang Dandang Lontong Berteknologi

Nivita Saldyni, Selasa, 5 Januari 2021 12.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bantu UKM, Tim Abmas ITS Rancang Dandang Lontong Berteknologi
Image: Liza Rusdiyana (kanan) memamerkan dandang lontong berteknologi bersama dengan salah satu pelaku UKM di Kampung Lontong, Surabaya. (Dok. Humas ITS)

Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mengenalkan inovasi terbarunya. Kali ini, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) ITS membuat dandang lontong berteknologi untuk membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) nih.

Yap, dandan lontong buatan tim Abmas ITS ini bukan dandang biasa. Sebab, dandang lontong ini bisa membantu para pedagang lontong meningkatkan produktivitasnya. Nggak percaya?

Dosen Departemen Teknik Mesin Industri (DTMI) ITS Liza Rusdiyana ST MT, mengatakan dandang lontong buatan timnya itu mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga tiga kali lipat. Kalau dandang biasa mampu menghasilkan 150 – 200 lontong, dandang rancangan dosen ini mampu menampung sampai 660 lontong sekali produksi loh.

Menurutnya peningkatan kapasitas produkai ini bisa meningkatkan keuntungan para pedagang lontong. Sebab, ketika pesanan melonjak tajam maka pedagang bisa melayaninya dengan maksimal.

“Sehingga keuntungan yang didapatkan nantinya pun bisa menjadi lebih besar,” kata Liza di Surabaya, Selasa (5/1/2021).

Selain mampu meningkatkan kaapsitas prosuksi, lontong jadi cepat matang jika dimasak dengan dandang satu ini loh. Sebab dandang bertekanan ini bisa memasak lontong dua jam lebih cepat daripada dandang lainnya. Sehingga pedagang bisa menghemat penggunaan bahan bakar hingga 50 persen nih.

Eits, bukan hanya itu aja guys. Dandang buatan Abmas ITS ini juga mampu meningkatkan daya tahan kualitas produk loh.

"Sebelumnya, dalam waktu 12 jam saja (lontong) sudah basi, tapi dengan sentuhan teknologi ini bisa bertahan dua sampai tiga hari,” jelas Liza.

Lisa mengatakan, dandang ini sebenarnya dibuat dengan prinsip mengombinasikan dandang biasa dengan sistem presto. Sama dengan dandang pada umumnya, dandang buatan timnya ini juga dilengkapi keranjang bersusun di dalamnya supaya lontong tidak mengambang, tetap tersusun rapi dan rapat.

Selain itu, yang membuat dandang ini berbeda adalah keberadaan pengaturan tekanan dan sistem pembuangan air yang lebih mudah.

“Dengan mengikuti prosedur penggunaannya, ternyata lontong yang dihasilkan dapat memiliki tekstur yang halus,” ungkapnya.

Saat ini, dandang berteknologi itu telah digunakan di beberapa UKM di Surabaya loh. Salah satunya di kawasan Kampung Lontong, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya sejak Desember 2020 lalu.

Sejak menggunakan dandang itu, Liza mengatakan banyak UKM yang terbantu nih. Sebab selain meningkatkan pendapatan mereka, dandang itu juga membantu UKM untuk melayanu pasar yang lebih luas karena lontong bertahan lebih lama.

"Harapannya, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kehidupan mereka," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait