URnews

Bantuan Gempa Tidak Sesuai, Bupati Cianjur Terima Aduan Warga

Itha Prabandhani, Minggu, 11 Desember 2022 17.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bantuan Gempa Tidak Sesuai, Bupati Cianjur Terima Aduan Warga
Image: Gempa Cianjur turut berdampak pada jaringan telekomunikasi. (Istimewa)

Cianjur – Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman membuka kesempatan bagi warga korban gempa yang menerima bantuan namun tidak sesuai data, untuk dapat melapor melalui desa atau kecamatan. Aduan dari warga, selanjutnya akan diverifikasi ulang, agar mendapat penggantian yang sesuai dengan kerusakan.

Menurut Herman, pihaknya banyak mendapatkan laporan terkait kondisi rumah warga yang rusak berat hanya mendapat bantuan Rp 15 juta atau untuk kondisi rumah rusak ringan dan tidak sedikit yang rumahnya rusak ringan, justru mendapat bantuan rusak berat sebesar Rp 60 juta.

Hal tersebut, menurutnya, disebabkan oleh kesalahan petugas dalam memasukkan data.

“Mungkin kesalahan saat memasukkan data, sehingga tidak perlu risau karena akan dilakukan verifikasi ulang, segera laporkan ke aparat setempat untuk diverifikasi ulang,” katanya.

Terkait hal tersebut, warga diminta untuk segera melapor agar bantuan yang diterima sesuai dengan kerusakan, di mana pemberian bantuan secara simbolis telah diserahkan Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu.

“Kalau ada warga yang mendapat bantuan tidak sesuai dengan kondisi rumah yang rusak dapat melapor melalui ketua RT/RW setempat untuk dilanjutkan ke dinas atau badan terkait untuk ditindaklanjuti,” kata Herman, Minggu (11/12/2022).

Lebih lanjut, Herman mengatakan untuk tahap pertama, sebanyak 8.100 orang warga korban gempa telah mendapatkan bantuan stimulan untuk membangun rumahnya kembali. Ia juga berharap bantuan tersebut dapat benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa, dan bukan untuk membeli kendaraan.

Sebelumnya, warga korban gempa di Kecamatan Cugenang, mengeluhkan bantuan yang tidak sesuai dengan kerusakan rumah yang dideritanya. Rumah mereka yang sebagian besar ambruk hanya mendapat bantuan rusak ringan dan sedang. Mereka berharap bahwa pemerintah dapat melakukan pendataan kembali, agar bantuan yang mereka terima dapat sesuai dengan kondisi kerusakan.

“Sudah saya laporkan melalui desa karena rumah saya rata dengan tanah hanya mendapat bantuan perbaikan rusak ringan. Harapan saya datanya tidak lagi berubah dan kami dapat membangun kembali rumah dari uang yang diberikan pemerintah,” kata Yati (64), salah seorang korban gempa di Desa Cijedil.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan uang bantuan tahap pertama untuk 8.100 orang korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022) di Markas Batalyon Raider 300.

Jokowi menyatakan, bantuan renovasi rumah penyintas gempa adalah sebesar Rp60 juta (rusak berat), Rp 30 juta (rusak sedang), dan Rp 15 juta (rusak ringan). Jumlah ini naik dari jumlah yang disampaikan sebelumnya, yaitu sebesar Rp 50 juta (rusak berat), Rp 25 juta (rusak sedang), dan Rp 10 juta (rusak ringan).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait