URnews

7 Orang Diperiksa Terkait Pencopotan Label Gereja di Tenda Pengungsi Gempa Cianjur

William Ciputra, Rabu, 30 November 2022 12.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
7 Orang Diperiksa Terkait Pencopotan Label Gereja di Tenda Pengungsi Gempa Cianjur
Image: Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo. (Antara)

Jakarta - Kasus dugaan tindak intoleransi dengan mencopot label gereja pada tenda bantuan gempa Cianjur, Jawa Barat masih didalami polisi. Sejauh ini, ada tujuh orang yang sudah dimintai keterangan oleh Polda Jawa Barat. 

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo, tujuh orang tersebut masih berstatus sebagai terperiksa dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. 

“Tersangkanya belum, nanti akan diinfokan kalau hasil pendalaman dan pengembangannya sudah selesai,” kata Ibrahim melansir Antara, Rabu (30/11/2022). 

Dalam pemeriksaan terhadap tujuh orang itu, tim penyidik salah satunya mendalami motif mereka saat mencopot label gereja yang terpasang pada tenda pengungsi. 

Termasuk, penyidik juga mencari tahu aktor intelektual di balik insiden yang viral tersebut. 

“Mau dicek, giatnya apa, siapa yang memotivasi, segala macam itu kan harus jelas juga, ini masih diurai,” tandasnya. 

Sebelumnya, bantuan berupa tenda untuk korban gempa yang mengungsi tersebut menjadi viral dalam bentuk tayangan video. Isi video tersebut memperlihatkan beberapa pria mencopot label gereja yang menempel di bagian luar tenda. 

Aksi pencopotan itu kemudian dinilai netizen sebagai bentuk intoleransi. Bagaimana fakta-fakta kejadian ini? Berikut Urbanasia rangkum dari berbagai sumber. 

Setelah viral, Polres Cianjur akhirnya turun tangan. Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengungkapkan bahwa pencopotan label ini dilakukan salah satu organisasi masyarakat di Cianjur.

"Itu dilakukan oleh salah satu ormas. Informasinya di empat titik, di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya," kata Doni, Urbanasia kutip pada Minggu (27/11/2022). 

Doni juga menyebutkan bahwa para pengungsi dan ormas itu tidak menolak bantuan uang diberikan, hanya mencabut label yang tertera di tenda pengungsian. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait