Barcelona Dilema: Potong Gaji Lagi atau Bangkrut

Barcelona - Barcelona sedang dihadapkan pada masalah pelik. Klub harus melakukan pemotongan gaji lagi atau akan dinyatakan bangkrut awal tahun. Duh!
Barcelona memang jadi klub yang paling terdampak pandemi virus corona. Tidak adanya pemasukan dari tiket, penjualan merchandise, dan tur stadion membuat keuangan mereka berdarah-darah.
Saat kompetisi dihentikan selama tiga bulan, Barcelona sudah memotong gaji para pemainnya mencapai 70 persen. Di awal musim ini, ketika kondisi belum juga membaik, Barcelona kembali harus mengadakan rasionalisasi gaji.
Baca Juga: Josep Maria Bartomeu Mundur dari Kursi Presiden Barcelona!
Setelah melakukan penyesuaian kontrak dengan empat pemainnya bulan ini, Barcelona juga membujuk lagi para pemain lainnya termasuk Lionel Messi dan Antoine Griezmann agar mau dipotong gaji sebesar 30 persen lewat burofaks dua pekan lalu dari mantan presiden Josep Maria Bartomeu.
Kuasa hukum pemain dan klub sudah bertemu, Jumat (30/10) untuk melakukan negosiasi. Nah, proses ini harus dilakukan secepatnya karena Barcelona tengah diburu waktu.
Dikutip RAC1, Barcelona harus bisa mengurangi pengeluaran gaji pemain sekitar 190 juta euro atau sekitar Rp 3,2 triliun, paling lambat 5 November. Jika gagal, maka Barcelona berisiko akan bangkrut Januari tahun depan.
Ini demi menyeimbangkan laporan keuangan sepanjang tahun ini yang boleh dibilang kacau-balau. Negosiasi dengan Messi bisa dipastikan paling sulit karena jika tak mau memperpanjang kontrak, Barcelona harus membayar bonus pengabdian saat masa tinggal sang kapten habis tahun depan.
Kekhawatiran utama kami adalah finansial klub," tutur presiden interim Barcelona Carles Tusquets
"Pandemi ini memukul Barcelona dengan keras. Klub bergantung pada pariwisata, dan sekarang seluruh pendapatan itu hilang, situasinya sangat tidak nyaman, dan kami harus mengambil ide-ide dari manajemen yang lama untuk menemukan solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang kami hadapi," sambungnya.