Penting! Ini yang Harus Diperhatikan Pra dan Pasca Filler E-Shape
Jakarta - Salah satu perawatan kulit yang banyak digandrungi wanita adalah filler. Sebab dengan perawatan estetik ini, untuk mendapatkan wajah proporsional seperti hidung mancung, bibir bervolume, sampai menghilangkan keriput, orang tersebut tidak perlu melakukan bedah plastik.
Salah satu treatment filler yang dipilih wanita adalah filler E-Shape, yaitu perawatan untuk mendapatkan wajah proporsional dengan hasil natural. Perawatan estetik ini merupakan treatment penyempurna V-Shape yang lebih dulu ngetren di dunia kecantikan.
"Dengan tren perawatan E-Shape, kita tetap dapat membentuk wajah V yang sempurna pada pasien dengan pendekatan 3 dimensional, sehingga hasilnya jauh lebih natural, proposional, dan ‘attractiveness’ tersebut dapat dicapai," ujar Pendiri dan Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic dr. Lanny Juniarti dalam konferensi pers 'E-Shape, the New V-Shape' di Wyl's Kitchen-Veranda Hotel Pakubuwono, Rabu (18/5/2022).
Lanny juga mengungkap banyak kelebihan treatment filler penyempurna ini, di antaranya hanya makan waktu sekitar 30 menit, pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa, hasilnya natural dan tahan lama sekitar 18-24 bulan.
Tapi Urbanreaders perlu tahu, misalnya kamu berniat mencoba treatment ini, ada hal-hal yang perlu kamu hindari setelahnya, seperti setop dulu sementara konsumsi obat yang punya risiko mengencerkan darah.
"Ini (E-Shape) injectable, jadi perawatan yang menggunakan suntikan dalam kulit. Kalau kita menyuntikkan artinya kita membuat luka karena tusukan jarum. Jadi ketika pasien mengonsumsi obat-obatan atau vitamin atau suplemen yang punya risiko mengencerkan darah seperti aspirin, fish oil, vitamin E, lebih baik disetop dulu konsumsinya paling tidak 5-7 hari sebelum filler. Karena kalau ada risiko memar, memarnya itu jadi berkepanjangan. Jadi tidak ada masalah sebenarnya, tapi lebih baik kita hindari terlebih dulu," pungkas Lanny.
Selain menghentikan konsumsi obat-obatan, Lanny juga mengungkap agar pasien jangan pakai makeup dulu serta tidak berolahraga yang terlalu ekstrem setelah selesai dipasang filler.
"Kemudian jangan ber-makeup 12 jam paling tidak setelah kita melakukan prosedur ini karena bekas injeksi, meski lubangnya kecil, dia belum menutup dengan sempurna. Jadi ketika makeup, bahan dari luar yang mungkin terkontaminasi bakteri dan sebagainya. Jadi kita hindari lebih dulu. Kemudian olahraga yang ekstrem dan berlebihan juga perlu dihindari karena akan memacu sirkulasi darah dan membuat pembuluh darah melebar," lanjutnya lagi.
Treatment ini bisa dilakukan oleh pria dan wanita, bahkan orang tua, karena aman. Meski demikian, ada beberapa kasus seseorang tidak bisa melakukan treatment E-Shape. Pertama adalah orang yang sedang mengalami infeksi dan yang kedua karena merek vaksin tertentu.
"Semua treatment yang diinjeksi pada kulit pasti yang nggak boleh adalah ketika area itu sedang ada infeksi atau peradangan. Itu general rule di dunia kedokteran," ujar Lanny.
"Terus yang kedua terkait vaksin. Jadi pada Desember 2020 ada kejadian ketika orang menerima vaksin di Amerika merek tertentu wajahnya jadi bengkak. Akhirnya ada konsensus internasional setelah kejadian itu disarankan dokter yang akan melakukan injeksi filler at least menunggu 2 minggu sebelum atau setelah vaksin. Tapi itu terjadi kebanyakan karena brand vaksin COVID tertentu," tutupnya.