Beda dengan Barcelona dan Atletico, Real Madrid Nggak Terdampak COVID-19

Madrid - Barcelona dan Atletico Madrid begitu terdampak keuangannya karena COVID-19. Tapi, beda halnya dengan Real Madrid yang dinilai baik-baik saja.

Pandemi virus corona membuat seluruh kompetisi di dunia, termasuk LaLiga, berhenti sementara. Liga berhenti berarti tidak ada pemasukan dari tiket, sponsor, maupun hak siar.

Gara-gara itu keuangan klub pun terganggu yang membuat mereka harus melakukan pemotongan gaji para pemainnya. Hal itu sudah dilakukan Barcelona dan Atletico Madrid yang punya pengeluaran besar di sektor itu.

Barcelona dan Atletico sudah memotong 70 persen gaji pemainnya. Bukannya tanpa polemik karena itu terjadi di Barcelona ketika para pemain sempat bersitegang dengan petinggi klub.

Bahkan terjadi kekisruhan di internal Barcelona karena pemotongan gaji itu yang berujung pada mundurnya beberapa petinggi klub. Sementara di Atletico, pandemi virus corona saat ini bisa membuat keuangan makin berdarah-darah karena tingginya tagihan gaji.

Madrid pun sebagai klub kaya juga terkena imbas dari pandemi ini, meski mereka cuma memotong 10 persen gaji para pemainnya. Hal itu membuktikan bahwa keuangan Madrid memang lebih sehat.

Kelihaian manajemen dalam mengatur pengeluaran klub terutama dari segi gaji dan transfer pemain dianggap jadi kunci pentingnya.

"Menurut saya, Real Madrid adalah satu-satunya tim di Spanyol yang tidak akan hancur karena pandemi ini," tutur mantan pelatih Madrid, Fabio Capello, seperti dikutip Marca.

"Sedangkan Barcelona dan Atletico Madrid akan betul-betul menderita," sambung pelatih yang membawa Madrid dua kali juara liga itu.