URedu

Belum Penuhi Kriteria Mendikbud, Pemprov DIY Pilih Lanjutkan Proses Belajar Online di Rumah

Nivita Saldyni, Rabu, 17 Juni 2020 09.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Belum Penuhi Kriteria Mendikbud, Pemprov DIY Pilih Lanjutkan Proses Belajar Online di Rumah
Image: Ilustrasi Belajar di Rumah (ANTARA)

Yogyakarta -  Kegiatan belajar di sekolah dengan metode tatap muka tampaknya belum bisa dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Sebab hingga saat ini DIY belum memenuhi kriteria Menteri Pendidikan untuk kembali membuka sekolah, yaitu berada di zona hijau COVID-19.

Nah untuk itu hingga saat ini Pemerintah Provinsi DIY memilih untuk tetap melanjutkan proses belajar di rumah secara online. 

“Melihat aturan Pak Nadiem (Mendikbud RI), kami tidak masuk (kriteria). Kan hanya enam persen di Indonesia yang zona hijau. Kalau kementrian saja bilang tidak, ya kami tidak memaksakan dan sejak awal kami memang belum akan melakukan itu,” kata Sekda DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji, di Yogyakarta, Selasa (16/6/2020) lalu.

Menurut Aji, proses belajar tatap muka di sekolah harus melalui serangkaian proses panjang dan penuh persiapan yang matang. Untuk itu ia mengaku pihaknya tak ingin tergesa-gesa dan masih akan melanjutkan proses belajar di rumah secara online.

Meski pembelajaran tatap muka lebih efektif, tapi menurut pihaknya sistem belajar online lebih aman untuk kondisi saat ini dan telah melalui evaluasi untuk melihat efektivitasnya.

“Jadi memang online itu tidak seefektif pada saat tatap muka. Tapi sekarang dinas pendidikan, baik provinsi maupun kabupaten fokus pada bagaimana pembelajaran online bisa efektif. Pak Gubernur sudah membuat kebijakan terkait itu,” kata Aji dikutip dari rilis resminya.

Aji pun tak memungkiri soal kejenuhan siswa yang mungkin akan dirasakan saat belajar di rumah. Namun menurutnya empati terhadap pandemi corona yang tengah kita hadapi saat ini lebih penting daripada harus membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

“Saya kira kami maksimalkan dulu metode yang sekarang (belajar online) karena untuk tatap muka kan kami masih jadikan sebagai alternatif terakhir. Lagipula kami tidak mau terburu-buru agar tidak membahayakan anak-anak,” tutup Aji. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait