URnews

Belum Sebulan, Kasus DBD di Jatim Capai 1.220 dan 21 Orang Meninggal

Nivita Saldyni, Jumat, 28 Januari 2022 18.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Belum Sebulan, Kasus DBD di Jatim Capai 1.220 dan 21 Orang Meninggal
Image: Ilustrasi nyamuk demam berdarah (BNPB).

Surabaya – Awal tahun 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mencatat adanya peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data Dinkes Jatim per 1 hingga 27 Januari 2022, telah ada 1.220 kasus DBD di Jatim dengan 21 kasus di antaranya meninggal dunia.

Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono mengatakan, jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di mana pada Januari 2021, tercatat ada 668 kasus DBD di Jatim dengan lima di antaranya meninggal dunia.

“Jumlah penderita DBD tertinggi di Jatim diantaranya Kabupaten Bojonegoro (112 orang), Kabupaten Nganjuk (82 orang), Kabupaten Malang (73 orang), Kabupaten Ponorogo (64 orang), dan Kabupaten Tuban (61 orang),” kata Erwin dalam keterangannya di Surabaya, Jumat (28/1/2022).

“Sementara jumlah kematian DBD tertinggi yakni Kabupaten Pamekasan (3 orang), Kabupaten Bojonegoro (2 orang), dan Kabupaten Nganjuk (2 orang),” sambungnya.

Merespons data Dinkes Jatim itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun meminta agar masyarakat tak panik. Ia meminta agar kita tetap waspada terhadap ancaman DBD di tengah pandemi COVID-19 ini.

“Selain COVID-19, kita juga harus berbagi perhatian dan kewaspadaan dengan DBD. Jadi ketika mengalami demam misalnya, selain COVID-19, kita harus mulai mempertimbangkan kemungkinan gejala DBD,” kata Khofifah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/1/2022).

1640340935-khohifah.jpegSumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Dok. Humas Pemprov Jatim).

Ia pun mengajak masyarakat Jatim bersama-sama mencegah kasus DBD dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Pertama yaitu menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser. Kedua, menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA) atau bagi TPA yang tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida. Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, hingga kaleng bekas.

Nah, Plus pada gerakan 3M tersebut, yaitu memberantas larva melalui pemberian Larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap /larvitrap/ mosquitotrap. Tak ketinggalan, menghindari gigitan nyamuk dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, repelent/anti nyamuk dan lain- lain.

“Kegiatan 3M Plus ini minimal dilakukan satu minggu sekali melalui kegiatan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Jadi kami minta peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga untuk pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit tular vektor khususnya DBD,” pesannya.

Mantan Menteri Sosial itu menegaskan, pencegahan dan penanganan masalah DBD ini harus dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Untuk itu menurutnya perlu ada kerjasama dan sinergi dari seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah, sampai dengan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.

Selain itu orang nomor satu di Jatim ini juga meminta masyarakat yang mulai merasakan demam untuk tidak hanya mencurigai atau mewaspdai COVID-19, tapi juga mulai mempertimbangkan kemungkinan gejala infeksi DBD. Sebab salah satu ciri DBD yaitu demam tinggi selama 2 hingga 7 hari.

“Bila masyarakat mengalami demam tinggi, untuk meyakinkan diagnosis maka dibutuhkan langkah klinis berupa pemeriksaan darah di laboratorium. Salah satunya untuk mengecek kadar trombosit serta mendeteksi IgG dan IgM Anti Dengue,” katanya.

“Untuk itu kami meminta masyarakat bila ada kecurigaan DBD lebih baik rawat inap karena terapi demam berdarah yang paling penting salah satunya cairan infus. Dan rawat inap ini juga memudahkan monitoring dan pengawasan dari tenaga kesehatan langsung agar tidak menimbulkan gejala serius,” pungkasnya.

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait