URamadan

Benarkah Setan Dikurung Selama Bulan Ramadan? Ini Penjelasan Ustad

Nivita Saldyni, Sabtu, 23 April 2022 03.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Benarkah Setan Dikurung Selama Bulan Ramadan? Ini Penjelasan Ustad
Image: Ilustrasi - Ramadan Mubarak. (Pinterest/about muslim)

JakartaRamadan adalah bulan istimewa dan penuh berkah. Bahkan katanya di bulan ini, setan-setan dikurung atau dibelenggunya oleh Allah SWT, Urbanreaders.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut ini:

“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa pada-Nya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi,” (HR Ahmad dan An-Nasa’i).

Lalu apa sih maksudnya dari setan dibelenggu selama bulan Ramadan? Dan mengapa masih ada umat muslim yang melakukan perbuatan dosa di bulan Ramadan? Yuk, simak penjelasan dari Ustad Abeey Ghifran berikut ini:

“Betul bahwa setan itu dibelenggu pada saat bulan Ramadan. Artinya, setan akan menguasai manusia lantaran adanya syahwat. Nah Ramadan ini menahan dari segala perbuatan keji, munkar, dan hawa nafsu. Sehingga setan akan mampu menguasai seseorang walaupun di bulan Ramadan, berarti orang itu dikuasai dengan nafsunya,” kata Ustad Abeey kepada Urbanasia.

“Konteksnya, bukan berarti setan tidak akan mengganggu (di bulan Ramadan), akan mengganggu kepada mereka yang nggak punya iman, kepada mereka yang selalu mengedepankan hawa nafsu. Dan setan tidak bisa menggoda kepada mereka-mereka yang di bulan Ramadan betul-betul menjalankan Ramadan ini, puasanya, dengan iman dan karena Allah SWT,” sambungnya.

Jika ada umat muslim yang melakukan perbuatan dosa di bulan Ramadan, imbuh Ustad Abeey, itu menjadi bukti bahwa puasa di bulan Ramadan ini adalah panggilan bagi orang-orang yang beriman.

“Sesuai dengan perintah Allah, ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumus siam. ‘Wahai engkau orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa’. Jadi kewajiban puasa di bulan Ramadan ini diperuntukkan dan dikhususkan kepada mereka yang beriman. Sehingga kalau tidak ada iman bagi mereka di bulan Ramadan ini, walaupun mereka beragama Islam tapi lebih mengedepankan kepada hawa nafsunya, maka bukan karena kesalahan setan tapi kesalahan dirinya yang mengedepankan hawa nafsunya sehingga imannya kalah dan pada akhirnya mereka tidak mau ibadah,” jelas ustad Abeey panjang lebar.

“Nah di sinilah terlihat mana orang yang beriman dan mana orang yang tidak beriman. Sehingga teraktualisasi dalam menjalankan ibadah,” tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait