URtrending

Bikin Geger, Warga di Kabupaten Malang Bangun ‘Portal’ Batako di Tengah Jalan

Nunung Nasikhah, Senin, 11 Mei 2020 13.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Geger, Warga di Kabupaten Malang Bangun ‘Portal’ Batako di Tengah Jalan
Image: Pemasangan "portal" batako di perbatasan antar 2 desa di wilayah Kabupaten Malang. (Facebook)

Malang – Warga kabupaten Malang belakangan ini digegerkan dengan postingan foto yang menampakkan proses pembangunan tembok di tengah jalan.

Diketahui, foto tersebut diambil di perbatasan dua desa yakni Senggreng dan Sambigede yang berlokasi di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Dalam foto tersebut, tampak beberapa warga tengah menyelesaikan pembangunan sebuah tembok menggunakan bahan batako yang terletak di perbatasan akses kedua desa tersebut.

Foto-foto tersebut awalnya diposting oleh akun facebook milik ‘Gondol Gass Poll’, Minggu (10/5/2020). Postingan tersebut kemudian banyak mendapatkan respon dari netizen.

Menanggapi hal tersebut, Camat Sumberpucung Muhammad Sholeh akhirnya buka suara. Ia mengatakan jika pembangunan tembok tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman warga desa Senggreng terkait dengan pembangunan portal check point per desa.

1589178516-Screen-Shot-2020-05-11-at-13.28.19.png

Pemerintah Kabupaten Malang memang telah menginstruksi setiap desa agar membangun check point di setiap jalur perbatasan satu desa dengan desa lainnya. Pembangunan check point setiap desa dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19.

Melalui check point tersebut setiap warga yang merupakan warga dari desa lainj dilarang masuk jika tidak mempunyai tujuan yang penting.

"Mereka (warga desa Senggreng) ingin membuat portal tapi kok dari batako. Lah ini kan memblokade akses jalan ke kedua desa,” kata Sholeh.

“Warga desa Sambigede pun langsung tak terima. Akhirnya kami memediasi dan usut punya usut warga Senggreng tanpa sepengatahuan kepala Desa membangun portal (dari batako) itu," imbuhnya.

Sholeh juga menegaskan bahwa pembangunan portal dengan batako tersebut dilakukan tanpa pengetahuan Kepala Desa. Tembok tersebut dibangun sekitar pukul 10.00 pada Minggu (10/5/2020) pagi.

Namun, setelah dilakukan mediasi, akhirnya pembangunan portal dari batako tersebut dihentikan dan langsung dibongkar.

"Ya sudah kami hentikan dan dibongkar," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait