URnews

Bioskop dan Wisata Dibuka di Wilayah PPKM Level 2-3, Ini Syaratnya

Shelly Lisdya, Selasa, 14 September 2021 15.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bioskop dan Wisata Dibuka di Wilayah PPKM Level 2-3, Ini Syaratnya
Image: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (Kemenko Marves)

Jakarta - Pada perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode 14 hingga 20 September di Jawa-Bali, pemerintah kembali melakukan pelonggaran dan pengetatan aktivitas masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satunya yang dilonggarkan adalah pembukaan bioskop di kota yang berstatus PPKM level 2-3.

"Pemerintah kembali melakukan penyesuaian dan pengetatan aktivitas masyarakat yang dapat dilakukan dalam periode minggu ini antara lain. Pertama adalah pembukaan bioskop," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021) malam.

Hanya saja, selama pembukan bioskop memiliki sejumlah syarat, pertama adalah maksimal pengunjung hanya 50 persen.

“Pertama, pembukaan bioskop dengan kapasitas maksimal 50 persen pada kota-kota Level 3 dan Level 2," terangnya.

Selain itu, dikatakan Luhut, pihak pengelola bioskop harus menyediakan aplikasi PeduliLindungi. Dan wilayah yang masuk kategori hijau yang diperbolehkan membuka bioskop.

"Namun dengan kewajiban menggunakan aplikasi PeduliLindungi serta protokol kesehatan yang ketat. Hanya kategori hijaulah yang dapat masuk area bioskop,” imbuhnya.

Selain pembukaan bioskop, Luhut juga akan menambah lokasi wisata di level yang dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan implementasi PeduliLindungi pada kota-kota Level 3.

Luhut menyebut, pemberlakuan ganjil genap juga akan dilakukan guna mencegah penumpukan jumlah wisatawan yang datang ke lokasi wisata. 

 “Penerapan ganjil-genap akan diberlakukan pada daerah-daerah tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 siang sampai dengan Minggu pukul 18.00,” ujarnya.

“Jangan seperti yang terjadi di kasus Pangandaran di minggu yang lalu, di mana jumlah pengunjung luar biasa banyaknya,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait