URnews

Blokir Jalan saat Demo Perubahan Iklim, Aktivis Ini Sempat Ditahan Polisi

Nivita Saldyni, Kamis, 13 Oktober 2022 16.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Blokir Jalan saat Demo Perubahan Iklim, Aktivis Ini Sempat Ditahan Polisi
Image: Julia Steinberger saat aksi demo bersama Renovate (Foto: Twitter @Renovate_CH)

Jakarta - Julia Steinberger, seorang ekonom ekologi dari Universitas Lausanne sempat ditangkap dan ditahan kepolisian Bern, Swiss pada Selasa (11/10/2022).

Kejadian itu dialami penulis utama laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tersebut saat turun dalam aksi bersama aktivis Renovate Switzerland yang memprotes rencana Swiss untuk menjatah gas dan listrik pada musim dingin tahun ini. 

Dilansir dari Le Temps, awalnya Julia bersama aktivis lain melakukan aksi protes dengan memblokir jalanan dekat stadion sepak bola Wankdorf, Bern. Mereka duduk selama beberapa menit sambil membawa spanduk bertuliskan 'Renovate Switzerland'. 

Dalam sebuah video yang dibagikan akun Twitter @Renovate_CH, Steinberger yang enggan pergi itu digotong oleh polisi dan dimasukkan ke sebuah van. 

"Aksi sipil tanpa kekerasan itu penting karena pemerintah kita tidak bertindak dan kita tidak punya banyak waktu lagi," ujar Steinberger dalam bahasa Prancis. 

Namun hal itu tak berlangsung lama. Steinberger mengaku dibebaskan pada hari yang sama dari tahanan polisi. Lewat cuitan di Twitter, ia menyatakan telah keluar dengan selamat dan tidak merasa terpuruk dengan penangkapan itu. 

"Serius, tidak melakukan ini untuk bersenang-senang, tetapi karena 1000% keputusasaan dan teror," cuitnya seperti dilihat Urbanasia pada Kamis (13/10/2022). 

Dikutip dari VICE, aksi ini digelar oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Renovate Switzerland. Mereka menuntut peningkatan efisiensi energi di gedung-gedung. Aksi itu telah dilakukan kelompok Renovate Switzerland selama seminggu terakhir.

Dalam situs resminya, Renovate Switzerland menyatakan saat ini tengah terjadi darurat iklim. Sepakat dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mereka menilai butuh langkah nyata dan tepat untuk mengatasi masalah ini. 

"Tanpa revisi dan implementasi kebijakan iklim yang ambisius, pada tahun 2070, 3,5 miliar orang akan terpaksa pindah karena kondisi iklim dan ekologi yang tidak layak huni. Seperti yang diingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada kita,'membuang waktu berarti binasa'," tulis Renovate Switzerland. 

"Jika komitmen nasional tidak diperkuat secara signifikan, semua dalam beberapa dekade mendatang akan dihadapkan pada ketidakstabilan dan ketidakamanan sosial: kelaparan, konflik bersenjata, epidemi, kekerasan seksual, penderitaan, kesakitan, dan kematian massal," jelasnya. 

Terlebih menurut catatan mereka, musim panas tahun ini menjadi yang terpanas kedua di Swiss sejak 1864. Kondisi ini tentu memberikan dampak buruk kepada masyarakat. 

Oleh karenanya mereka berkomitmen untuk menekan pemerintah Swiss melaksanakan rencana renovasi perumahan ekstensif untuk meningkatkan isolasi bangunan dan efisiensi energi. Hal itu kemudian mereka lakukan lewat aksi turun ke jalan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait