URnews

WALHI dan Puluhan LSM Larang Elon Musk Investasi di Indonesia

Fitri Nursaniyah, Rabu, 27 Juli 2022 11.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
WALHI dan Puluhan LSM Larang Elon Musk Investasi di Indonesia
Image: Elon Musk. (Instagram/elonmusk)

Jakarta - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengirimkan surat terbuka pada bos Tesla, Elon Musk, agar tidak berinvestasi nikel di Indonesia.

Alasannya karena masalah lingkungan. Para pemerhati lingkungan khawatir hal itu akan melibatkan pembuangan limbah pertambangan ke laut.

Dilansir dari ABC, selain WALHI, puluhan LSM lain ikut mengirimkan surat terbuka pada Elon Musk, termasuk Friends of the Earth Amerika Serikat.

Surat ini dilayangkan setelah Elon Musk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Texas pada Mei lalu untuk membahas potensi investasi di Indonesia.

Jokowi ingin mengembangkan industri EV (Electric Vehicle) berbasis nikel di Indonesia karena negeri ini memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Sejak tahun 2020, Pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel mentah agar pasokan bagi investor tetap aman.

Tapi, hal ini menimbulkan kekhawatiran para pemerhati lingkungan. Dalam surat terbukanya, para LSM menyebut bahwa kerusakan lingkungan akibat hutan yang dikonversi menjadi pertambangan nikel, menyebabkan peningkatan deforestasi dan ancaman pencemaran air di sungai, danau, serta pantai.

Para LSM itu merekomendasikan penghentian semua rencana investasi di industri nikel di Indonesia, dan menghentikan sumber dan produksi nikel di Indonesia di setiap lini bisnis Tesla.

Surat terbuka ini belum ditanggapi oleh Tesla.

Sebagai informasi, pada 2020 Elon Musk mendesak industri pertambangan menghasilkan lebih banyak nikel tapi tetap memperhatikan lingkungan.

Nikel akan mengalami lonjakan permintaan selama beberapa tahun mendatang karena Pemerintah hingga perusahaan di berbagai penjuru negeri tengah berusaha mengurangi asap berbahaya yang dikeluarkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait