Bolehkah Puasa tapi Nggak Sahur? Begini Kata Ustad

Jakarta – Urbanreaders, mungkin pernah merasa malas atau tak bersemangat melaksanakan sahur di bulan Ramadan. Padahal sahur adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW loh.

Lantas bagaimana jika kita melewatkan sahur karena alasan malas? Apa risiko yang bakal kita tanggung saat meninggalkan sahur? Untuk mencari tahu jawabannya, yuk kita tanya Ustad Muhammad Alwi Yusuf!

Ustad Alwi mengatakan bahwa hukum sahur adalah sunnah. Sunnah sendiri adalah perkara yang mulia dalam Islam. Sayangnya menurut Ustad Alwi masih banyak nih dari kita yang salah kaprah memaknai kata ‘sunnah’ tersebut.

“Kebanyakan dari kita menganggap,‘Sunnah itu adalah perkara yang ketika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa’. Inilah yang mesti kita ubah. Sebetulnya yang lebih tepat itu,’Sunnah adalah perkara yang ketika dikerjakan berpahala besar dan jika ditinggalkan maka rugi besar’,” kata Ustad Alwi kepada Urbanasia.

Sehingga menurutnya dengan pemahaman tersebut, tak akan ada lagi yang meremehkan perkara sunnah. Termasuk meremehkan sahur sebagai salah satu sunnah di bulan Ramadan.

“Terlebih ada perintah Nabi SAW,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Dari Anas bin Malik RA beliau berkata Rasulullah ﷺ telah bersabda, 'Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan’ (HR Bukhari No. 1789 dan HR Muslim No. 1835),” jelasnya.

Risiko Malas Melakukan Sahur

Lantas apakah meninggalkan sahur ada risikonya? Jawabannya ada, Urbanreaders, yaitu hilangnya keberkahan yang bisa kamu dapatkan jika melaksanakan sahur.

“Orang yang meninggalkan sahur dia tidak mendapatkan keberkahan sahur. Apa itu? Yakni keberkahan pahala, keberkahan kesehatan, keberkahan jasmani, keberkahan rizki dan lain sebagainya yang terkandung dalam sahur,” ungkap Ustad Alwi.