URnews

BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Indi Lusiani, Senin, 1 November 2021 17.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Image: Ilustrasi vaksin. Sumber: Kemenkes RI

Jakarta – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi memberi izin penggunaan vaksin Sinovac kepada anak-anak berusia 6-11 tahun.

“Ini adalah vaksin pertama yang terdaftar di Badan POM yang bisa diberikan untuk anak usia 6-11 tahun. Mudah-mudahan kami menunggu dalam waktu tertentu yang akan ada lagi beberapa vaksin yang sudah terdaftar di BPOM untuk bisa digunakan anak usia 6-11 tahun,” kata Kepala BPOM, Penny K Lukito dalam konferensi pers di kanal YouTube BPOM RI, Senin (1/11/2021).

Penny juga menjelaskan bahwa vaksinasi anak kini sebagai hal yang penting untuk persiapan pembelajaran tatap muka yang akan digelar di sekolah. Hal ini juga menindaklanjuti izin sebelumnya yang diperuntukkan bagi anak 12-17 tahun.

“Ini menyusul pada izin penggunaan sebelumnya yaitu 12-17 tahun. Jadi sekarang penggunaan dari vaksin Sinovac bisa digunakan untuk vaksinasi anak untuk usia 6-17 tahun dan tentunya dewasa. Saya kira ini suatu berita yang menggembirakan karena kami yakin sekali bahwa vaksinasi anak sangat menjadi suatu yang urgent sekarang,” ungkapnya. 

Penny turut memastikan bahwa Vaksin Sinovac dipastikan aman digunakan untuk anak usia 6-11 tahun. Hal ini terlihat dari hasil imunogenisitas-nya yang mencapai 96,5%.

“Jadi uji klinik untuk anak-anak ini tentunya lebih pada aspek keamanan dan aspek dari imunogenisitasnya. Jadi imunogenisitasnya cukup tinggi ya sudah 96,5%,” kata Penny.

Kendati demikian, menurut Kepala BPOM ini untuk program vaksinasi yang menyangkut anak usia dibawah 6 tahun masih  dilakukan penelitian dan evaluasi lebih lanjut. Sebab menyangkut anak, menurut Penny vaksinasi harus dilakukan secara hati-hati.

“Di bawah umur 6 tahun masih butuh data lebih lagi. Anak usia dini perlu kehati-hatian lebih. Kami sampaikan apresiasi pada tim penilai obat berbagai ahli yang terlibat atas penggunaan vaksin. Dan juga dari ITAGI dan juga tim Komnas penilai obat,” jelas Penny.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait