URstyle

Brand Fashion Ini Ajak Pelaku Usaha Bangkit dari Pandemi COVID-19

Eronika Dwi, Jumat, 9 Juli 2021 21.30 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Brand Fashion Ini Ajak Pelaku Usaha Bangkit dari Pandemi COVID-19
Image: Produk Soca. (Dok. Pribadi)

Jakarta - Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Banyak para pelaku usaha yang terkena imbas, seperti berkurangnya pemasukan hingga gulung tikar.

Hal itu pula yang dirasakan seorang penjahit bernama Andi Wahyudi atau akrab disapa Pak Andik. Ia biasa menjahit untuk berbagai jenis pakaian, seperti baju bridesmaid, seragam sekolah, seragam kantoran, dan masih banyak lagi.  

Kepada Pristie Aprilla, Pak Andik mengaku pekerjaannya sebagai penjahit rumahan sangat terdampak sejak pandemi. Pak Andik tak lagi mendapat pemasukan seperti biasa alias sepi order.

"Aku punya penjahit langganan (Pak Andik) tapi sejak pandemi dia sudah lama nggak jahit lagi. Dia biasanya menjahit kaya baju-baju bridesmaid, seragam sekolah, atau seragam orang kantoran tapi sejak pandemi order jahitnya tuh jadi berkurang banget," cerita Pristie kepada Urbanasia, Jumat (9/7/2021).

Awal Mulai Kelahiran Brand Soca  

1625840633-soca-8.jpegSumber: Produk Soca. (Dok. Pribadi)

Mendengar keluh kesah Pak Andik, membuat Pristie bertekad untuk membantu penjahit langganannya itu dengan meminta jasa Pak Andik untuk menjahit sejumlah baju rumahan untuk dikenakannya.

Hasil jahitan dari Pak Andik kemudian Pristie pamerkan di akun Instagramnya pribadinya. Rupanya banyak yang menyukai dan menanyakan baju tersebut.

Bahkan tak sedikit juga yang meminta Pristie untuk menjual hasil jahitan Pak Andik di Instagram.

"Akhirnya aku mau coba jahit aja ke dia baju-baju rumahan, karena kebetulan sejak work from home kan kebanyakan pakai baju rumahan tuh yang bahannya adem-adem, nah pas jahit ke dia jahitannya rapih banget terus aku postinglah (hasil jahitannya) di Instagram," kata Pristie.

"Ternyata banyak teman-teman juga yang suka sama baju itu, terus aku iseng-iseng nanya (ke temen-temen) 'apakah aku jual yak' gitu kan, terus temen-temen aku bilang 'jual jual jual'. Tapi aku saat itu belum terpikiran untuk bikin brand atau bikin akun jualan," sambung Pristie.

Mendengar saran tersebut sekaligus terpikir untuk terus membantu perekonomian Pak Andik, Pristie pun memutuskan untuk membuat bisnis pakaian yang dijual secara online.

"Sejak teman-teman bilang 'jual aja jual aja' aku akhirnya bantuin Pak Andik dengan menjual baju-baju yang dia bikin, tapi aku yang cari bahannya sendiri," tutur Pristie.

Kala memulai bisnis, Pristie berkolaborasi dengan Pak Andik hanya melalui pesan WhatsApp, terkait ukuran, model, dan lain sebagainya.

Bisnis pakaian hasil kolaborasinya dengan Pak Andik itu kemudian diberi nama Soca. Brand Soca pun mulai dipasarkan Pristie melalui media sosial, seperti Instagram dan Twitter.

"Kita benar-benar lewat WhatsApp saja komunikasinya dan kirim-kiriman barang pun lewat Gojek. Nah, akhirnya sejak saat itu bikinlah akun sendiri buat jualan itu kayaknya. iseng-isenglah akhirnya aku bikin brand namanya Soca," jelas Pristie .

Arti dan Misi Soca: Membantu Pelaku Usaha yang Terdampak COVID-19  

1625840646-soca-4.jpegSumber: Produk Soca. (Dok. Pribadi)

Dijelaskan Pristie, Soca sendiri berasal dari Bahasa Sunda yang artinya 'mata'. Namun, Soca juga ia artikan sebagai Social Cause.

Pristie mengartikan Soca sebagai Social Cause karena ingin membuat brandnya memiliki makna melihat atau membantu orang-orang di sekeliling, khususnya yang terdampak pandemi COVID-19.

"Soca itu sebenarnya dari Bahasa Sunda yang artinya 'mata' gitu, tapi Soca juga aku artikan sebagai Social Cause, karena kita tuh pengen brand kita punya propose ability untuk melihat sekeliling atau membantu orang-orang sekeliling kita dengan perspektif baru terhadap mereka-mereka yang terdampak pandemi ini," kata Pristie.

Karenanya, melalui Soca, Pristie berusaha untuk membantu pelaku usaha yang terdampak COVID-19, baik dengan cara menjual atau promosi barang-barang dagangan mereka.

"Sebisa mungkin lewat Soca ini aku kaya pengen suport orang-orang yang memang butuh bantuan, baik itu dari segi jualin barangnya atau promosi atau sekalian jasa-jasanya. Alhamdulillah akhirnya bikin akun (Instagram) @soca.thebrand ini," cerita Pristie.

Pristie melanjutkan, Soca bukan hanya sebuah wadah untuk jualan pakaian saja, namun memiliki tujuan mengajak para penjahit rumahan yang terdampak pandemi untuk berkolaborasi bersama.

"(Soca) dukung mereka buat ngembangin usahanya itu (misal) dengan bantu promosiin secara digital karena banyak kan penjahit-penjahit lokal ini nggak tau promosi secara digital seperti sekarang ini, mereka promosinya (biasanya hanya) dari mulut ke mulut atau dari orang sekitarnya saja kaya gitu," terang Pristie.

Produk-Produk yang Ditawarkan di Soca  

1625840657-soca-7.jpegSumber: Produk Soca. (Dok. Pribadi)

Nah, di Soca kalian bisa menemukan berbagai produk pakaian, guys. Seperti homewear atau baju-baju rumahan yang memiliki bahan adem saat dikenakan.

Soca juga bekerjasama dengan para pengrajin batik sehingga lahirlah sejumlah produk batik, seperti kemben dan sarung.

Tak sampai di situ, Soca pun menerima baju-baju custom loh. Jadi Urbanreaders yang mau coba bikin baju custom couple dengan pasangan atau seragaman dengan keluarga bisa di Soca.

Pakaian-pakaian dari Soca ini dijual dengan harga Rp 125 ribu sampai sekitar Rp 200 ribu saja.

Harapan Pristie Aprilla

1625840640-soca-6.jpegSumber: Produk Soca. (Dok. Pribadi)

Kedepannya Pristie berharap Soca bisa terus menjadi platform kolaborasi untuk local talent, seperti penjahit rumahan, pengrajin batik, penyulam, dan masih banyak lagi.

"Soca bukan hanya brand atau online shop biasa, tapi ada sisi sosial dan juga nilai value yang baik untuk orang-orang di sekitar kita," tutup Pristie. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait